Kamis, 28 Oktober 2010

E-Library

Dalam perkembangan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, sebuah perpustakaan perlu melakukan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kepada para penggunanya. Salah satu penerapan untuk hal ini adalah dengan cara menerapkan e-library. E-library atau perpustakaan elektronik yang merupakan tempat penyimpanan informasi, dokumen, audio visual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media (misal: buku cetak, majalah, laporan dan poster, hingga ke mikrofis, slide, film, video, compact disc, audio tape, optical disc, pita magnetis, disket atau floppy disc, serta media lain yang lagi dikembangkan).

E-library
merupakan salah satu bentuk kemajuan di bidang teknologi informasi. Definisi teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. (Basuki, 87).

Perpustakaan elektronik juga merupakan bagian sebuah jaringan kerja (network). Dimana secara teoritis pemakai dapat memperoleh salinan elektronik sebuah dokumen darimanapun, asal tidak ada kendala keamanan, politik, ekonomi dan sosial.

Kelebihan perpustakaan digital (e-library) dibandingkan dengan perpustakaan konvensional lainnya adalah: pengunjung bebas mendownload buku yang kami sediakan, dan buku tersebut tidak perlu dikembalikan, karena buku yang telah Anda download adalah milik Anda. Karena konsep e-library adalah menyediakan buku digital (e-book) yang berbentuk file PDF, maka untuk membacanya tidak diperlukan kertas (kecuali jika ingin di print sendiri), sehingga secara tidak langsung, kita dapat berhemat penggunaan kertas, yang notabene untuk menghasilkan kertas harus menebang pohon di hutan sebagai bahan pembuat kertasnya. Dengan begitu, berarti kita semua telah berupaya untuk mencegah pemanasan global yang terjadi di bumi ini, Anda juga telah mendukung konservasi hutan dan menjaga kelestarian hutan tersebut.

Ada juga kekurangan yang terdapat dalam e-library. Media ini hampir kebanyakan tidak dapat mempresentasikan gerakan, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan, dan membutuhkan kemampuan baca yang tinggi bagi para pembacanya.

Semoga nantinya banyak media yang dapat membantu perkembangan kemajuan pendidikan di Indonesia kelak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar