Rabu, 08 Desember 2010

Indonesia Bangkit!

Jangan heran, Indonesia lagi on fire coy! Bisa diliat dari kejuaraan piala AFF Cup beberapa hari yang lalu.

Awalnya gue menilai permainan Indonesia bakal sama aja kaya yang biasa gue liat di tipi. Tapi nyatanya yang sekarang beda banget. Entah karena dipegang oleh pelatih yang berbeda, kombinasi pemain yang beda, atau mungkin kali ini Indonesia memang lagi hoki? Gue rasa engga!

Waktu lawan Malaysia, Indonesia mengahajar abis negeri jiran dengan skor telak 5-1. Apakah ini faktor luck? Tidak! Pada hari itu Timnas Indonesia sangat siap menghadapi siapa aja yang mau ngehadang laju sang Garuda. Ketemu Laos permainan Indonesia malah makin kacau, makin kacau untuk ngebantai Timnas Laos dengan keunggulan 6-0 dari pihak Indonesia. Dan kemarin, Indonesia berhasil menang 2-1 lawan Thailand.

Sempet ada guyonan dari temen gue yang bilang, “Ah cuma menang 2-1. Udah gitu golnya dari pinalti semua”.

Gue hanya bisa pasrah denger ocehan kaya gitu. Mungkin orang yang kaya gini ngga menganut paham “hasil ditentukan dari kerja keras”, makanya itu omongan keluar dengan seenak jidat dia aja. Padahal bisa diliat pemain kesebelasan Indonesia pada ngeluarin keringet semua buat meraih kemenangan.

Indonesia bangkit! Coba liat di tipi deh. Kemaren dua orang warga Negara Indonesia berhasil mempertahankan sabuk tinju professionalnya. Chris John berhasil menang lawan Fernando David Saucedo dari Argentina. Keinginan bang Chris untuk menumbangkan lawannya di ronde ke-10 dari 12 ronde emang belum kesampean. Tapi pada akhirnya toh Indonesia yang diwakili bang Chris tetep jadi juara. Lain lagi halnya dengan Daud Yordan.

Justru menurut gue yang tampil memukau malem itu malah bang Daud. Dia berhasil menjatuhkan lawannya di ronde pertama. Bukan hanya itu, bang Daud berhasil mengalahkan lawannya dengan beberapa pukulan kombinasi, hanya 19 detik. Catet, 19 detik! Baru kali ini gue liat pertandingan tinju secepat itu.

Indonesia bangkit! Dan beberapa hari yang lalu di ajang bola basket, Satria Muda BritAma berhasil mengalahkan AirAsia Philippines Patriots dengan kedudukan akhir 82 vs 78.

Dan sudah saatnya Indonesia Bangkit! Tunjukan kalo kita pun bisa menjadi yang pertama!

6 December 2010, I Still Remember That!

Senin pagi ketika orang lain asik bergelut dengan pekerjaanya, gue pun masih terlalu nyaman untuk berbaring di atas kasur. Saking asiknya ga sadar kalo alarm di hape gue udah berdering dari jam 9 pagi. Dan ini udah jam 10 pagi, man!

Merasa udah terlalu puas tidur dalam waktu yang lama akhirnya gue bangun dan langsung melakukan ritual yang pertama, ngecek hape. Bukan kondisinya yang gue liat, karna dari taun ‘jebot’ ampe sekarang Nokia 8250 modelnya masi tetep sama kaya gitu. Tapi yang gue perhatiin adalah layarnya. Apakah terdapat sebuah pesan atau tidak. Dan nyatanya gue mendapati sebuah birthday reminder. Rada lupa juga siapa yang ulang tahun pada hari ini. Pas gue liat, ada tulisan “Tragedi Sobeknya Bibir Gue 1”. Oh iya! Gue inget!

Gue masi sangat hapal kronologis kejadian setaun yang lalu. Gue pun sampe sekarang masih selalu berusaha mencoba untuk ikhlas dengan apa yang udah terjadi. Kejadian itu pun membuat gue semakin mawas diri dan selalu berhati-hati.

Lamunan di pagi hari tersadar dengan bunyi sms di ponsel gue.

Memulai pekan dengan sebuah senyuman :)

Selamat tahun baru Muharram, 1432 Hijriah. Gue punya banyak harapan di satu tahun kedepan. Mencoba berhijrah dari kelalaian, kedzoliman, dan kemaksiatan yang menghantui diri ini. Semoga tahun ini penuh dengan keberkahan dan keridhoan-Nya. Amiin.

Selamat berlibur!

New year, new hope, new spirit :)

Rabu, 01 Desember 2010

Malam Minggu Dengan Renungan

Lagi demen banget sama semua lagunya Mas Pandji di album Merdesa. Nasionalismenya kental banget. Mulai dari sejarah perjuangan para pahlawan, keindahan alam Indonesia, sampe kritikan untuk para anggota Dewan yang belum bekerja secara maksimal, semuanya terangkum di album ini.

Kebetulan malem minggu kemaren gue disuruh jadi panitia LDKS di Bumi Perkemahan Cibubur. Bantu-bantu disana untuk ngisi renungan sama jurit malam. Secara pada hari itu jadwal gue kosong, gue setujuin aja tawaran tersebut.

Awalnya gue ragu sama kinerja OSIS yang sekarang di SMP Negeri 214 tempat gue menimba ilmu dulu. Karna ketika gue menggelar rapat dadakan pun persiapan mereka tuh belum ada 50%. Nada pesimis menghantui otak gue. Sejenak gue berfikir, “Apakah maksud bantu-bantu disini termasuk membantu kerja OSIS?”. Lagi-lagi gue mengakui dalam kehidupan yang nyata selalu banyak kejadian tak tersirat.

Pemberitahuan dari pihak sekolah ke gue udah diterima dari seminggu sebelum acara. Gue pun secara bertahap membuat materi untuk bahan renungan disana, juga konsep untuk acara jurit malam. Dan pada akhirnya semua pekerjaan yang diamanahkan ke gue bisa selesai pada waktu additional time.

Asumsi gue terhadap anak OSIS salah semua. Gue akuin persiapan mereka memang belum sepenuhnya selesai, tapi tekad untuk menjalankan acara ini lah yang mengalahkan ketidaksiapan mereka. Gue pun akhirnya berangkat dengan keyakinan acara ini bakal sukses, terlebih dalam sesi renungan.

Sepanjang perjalanan iPod selalu ditangan, kuping gue disumpel sama headset yang selalu mendendangkan lagu-lagu yang ada di album Merdesa nya Mas Pandji. Dari beberapa lagu itu lah gue buat sebuah bahan renungan.

Selama ini yang gue tau tentang renungan malam pasti isinya ga jauh dari kehilangan orang tua, abis itu si peserta suru nangis biar yang ngisi acara renungan ngerasa berhasil. Lah, hal yang kaya gitu mah menurut gue salah.

Untuk apa mereka nangis tapi setelah acara mereka kembali dalam kehidupan yang seperti dulu? Gue yakin maksud acara ini salah satunya untuk membentuk pribadi mereka ke arah yang lebih baik lagi, kenapa ga di kasih stimulus aja supaya mereka semua bisa jadi ‘orang bener’? itu yang mau gue lakukan sekarang.

“Lalu dimana Mas Pandji?”

Mas Pandji lah yang jadi influence gue. Karna lagu-lagunya di album Merdesa itu makanya gue lagi belajar jadi orang yang peka’ sama Indonesia. Orang Indonesia yang care sama Indonesia, salah satunya lewat peran para pemuda nya. Gue pikir ini waktu yang tepat untuk memberikan doktrin ke anak-anak SMP supaya mencintai Negaranya sendiri. Kalo mereka dari kecil udah bisa bangga sama Indonesia, gue yakin akan banyak perubahan kedepannya untuk Indonesia tercinta.

Dan, beginilah isi renungan yang gue kasih ke mereka.

“Pernahkah kita berfikir bagaimana kita dilahirkan? Dari sesuatu yang kotor, dari banyak cairan yang dihina, maka dari situ lah awal kita terbentuk, sahabat. Berjuta sel, bahkan milyaran sel telur yang ada di kandungan sperma, hanya satu yang terpilih, yaitu KITA! Dari kita lah banyak muncul harapan-harapan baru.

Sembilan bulan kita berada dalam kandungan, mungkin hanyalah waktu yang terhitung sangat sebentar. Tidak ada apa-apa nya dibandingkan usia kita yang sudah belasan tahun. Selama sembilan bulan setiap hari kita selalu dijaga oleh Ibu dan Ayah yang selalu menyayangi kita. Orang tua kita pun merasa bangga akhirnya ada sesosok anak yang akan meramaikan dunia mereka. Rintihan Ibu tak terdengar kala beliau merasa lelah menggendong kita. Keringat yang sudah Ayah keluarkan tak terhitung banyaknya. Belum cukupkah perjuangan mereka untuk kita? Wahai sahabat, sesungguhnya jika mereka meminta emas berkarat yang setinggi tumpukan gunung pun, belum cukup untuk kita membayar atas apa yang telah mereka lakukan terhadap kita.

Setiap malam terdengar doa Ibu, “Wahai Tuhan… Engkaulah yang menggenggam takdir anakku ini. Aku mohon jadikan anak yang ada dihadapanku sebagai anak yang berbakti, jadikanlah ia anak yang bisa membahagikanku kelak dihadapan-Mu, Tuhan. Jadikanlah ia anak yang dapat membuatku bangga kelak di hadapan-Mu, Tuhan. Pertemukan kami kelak di surgaMu. Jangan Engkau pisahkan kami. Jangan Kau biarkan aku memasuki surga-Mu tanpa anak ini disampingku”. Tanpa lelah Ibu selalu berdoa sembari mengusap perut yang sedang mengandung kalian.

Disaat yang tepat, lahir lah kalian ke bumi. Tangisan kalian mengalahkan rasa sakit yang Ibu derita. Senyum kalian yang indah melupakan semuanya. Pada hari itu hanya terdapat kebahagiaan, kebahagiaan yang sangat indah. Sesuatu yang Ibu dan Ayah tunggu dari dulu. Wajah lucu bayi yang mungil sekarang mengisi hari mereka.

Secara bertahap kalian tumbuh menjadi lebih dewasa. Pada taman anak-anak, terlihat keluguan dari kalian yang canggung untuk bermain dengan teman sebaya. Di Sekolah Dasar, kalian sudah pandai bersosialisasi. Betapa bangganya orang tua kalian manakala melihat hasil belajar kalian yang memuaskan. Sekolah Menengah Pertama lah yang menjadi sarana kalian membentuk karakter dan pribadi yang lebih baik. Kesiapan kalian mengikuti LDKS ini membuat orang tua kalian yakin dan percaya bahwa sesungguhnya kalian lah yang diharapkan oleh mereka.

Lalu untuk apa lagi bermalas-malasan, sahabat? Untuk apa kita membuang waktu yang tidak kita perlukan? Adakah dari kalian yang sadar sesungguhnya orang tua kalian sedang merindukan seorang anak yang mempunyai pribadi yang baik? Yang bisa membahagiakan mereka. Yang dapat merubah keadaan sekitar dengan tangan kalian, sahabat!

Percayakan, setiap yang bernafas pasti akan mengalami kematian. Manusia mempunyai siklus hidup. Dari lahir, kehidupan masa anak-anak, keremajaan, masa dewasa, dan lalu, meninggal. Orang tua kalian telah melewati beberapa tahapan sampai ke masa dewasa. Lalu apa lagi yang belum? Kematian! Tidak ada satu orang pun yang akan lewat dari kematian, semuanya akan mati! Kita akan mati! Orang tua kita pun akan mengalami hal itu! Apakah kita sudah siap kehilangan mereka, sahabat?!

Jika masih ada yang belum rela kehilangan mereka, berdoalah, dan segera lakukan perubahan! Berdoa agar mereka diberikan umur yang panjang, berdoa agar mereka selalu ada bersama kalian. Lakukan perubahan untuk kehidupan yang lebih baik. Perubahan yang dapat membuat mereka bangga, perubahan yang membuat mereka yakin bahwa hidup Ibu dan Ayah selalu indah bersama kalian.

Tidak ada orang tua yang menyesal telah melahirkan kalian. Bentuk yang tidak sesuai dengan harapan, sifat kalian yang tidak sesuai keinginan, kemampuan kalian yang tidak setara dengan teman, mereka selalu mensyukuri. Bahkan mereka akan berupaya sekuat tenaga untuk perubahan kalian.

Jika masih ada yang mempunyai kesalahan dengan orang tua nya, segeralah minta maaf. Jika belum ada yang bersyukur, berterima kasih lah dengan orang tua kalian. Karena mereka lah kehidupan kalian selalu tercukupi.

Dengan LDKS ini diharapkan kalian bisa menjadi pemuda bangsa yang dapat merubah Negara ini. Selama ini kalian hanya mengharapakan perubahan, tetapi kalian tidak punya tindakan untuk merubahnya. Dimulai lah dari diri sendiri. Perbaikilah diri kalian ke arah yang lebih baik. Wahai sahabat, sesungguhnya perubahan bukan ditungu, melainkan dilakukan.

Kalian adalah pemuda bangsa, tunas bangsa, bibit-bibit yang dimana Negara ini kalian yang akan membentuknya. Tangan kalian lah yang akan merakitnya. Ingat sahabat, satu jari tidak dapat mengangkat kerikil, tapi dengan satu tangan bisa mengangkat dunia.

Berubah lah dari sekarang. Jangan lagi buang waktu kalian! Isi setiap langkah kaki kalian dengan hal yang bermanfaat.

Dimulai dari diri sendiri, dimulai dari sekarang, dimulai dari hari ini, sampai seterusnya kalian lah pemuda bangsa yang dapat membanggakan orang tua, sekolah, lingkungan sekitar, dan Negara kita tercinta ini.”


Memang karna intonasi yang yang gue bacakan naik-turun, dalam artian adakalanya saat sedih dan semangat, maka ada beberapa orang yang tersentuh dan menitikan air mata. Gue ga menyalahkan hal itu, tapi lagi-lagi setelah renungan selesai gue tekankan kepada mereka, “Tidak ada gunanya menangis kalau setelah ini kita belum mengadakan perubahan!”

Gue pun sudah mulai untuk berubah. Awalnya emang sulit, tapi gue yakin akan ada sesuatu yang indah dibalik semua itu.

Dan kalo kita menginginkan perubahan pada Negara kita tercinta ini, apa yang sudah Anda lakukan? :)

Terimakasih untuk:
*Mas Pandji dengan Provocative Proactive dan Merdesa nya
*Tisya, untuk nyanyian Lagu Rindu nya. Suara kamu dapat menghipnotis saya
*Deva, keberaniannya malem itu membuat saya yakin kalo ada banyak perempuan tangguh di bumi Indonesia ini
*Dinda, atensi kamu sepanjang acara membuat saya merasa dihormati
*Bebie, untuk waktunya nemenin saya selama acara :D
*Lika, buat tambahan ide yang tak terduga
*Dendi, PENSI harus jadi loh, Den!
*Rian, makasi untuk tebak-tebakan dan gamesnya. “Makan mulu nih!” hehehe
*Gerry (atau Geri?), saya ngerasa kecil kalo lagi jalan bareng kamu
*Yoga, kegigihan kamu buat suksesin acara ini
*Aga, makasi untuk chargernya hehe
*Panitia LDKS 2010, saya ngerasa kembali jadi anak SMP lagi :)

Cheers!
-Fachri Muhammad