Rabu, 29 September 2010

Membangun Budaya Menulis dengan Blogspot

Perkembangan internet yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ternyata juga mendorong perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia. Salah satu fenomena yang menarik diamati adalah bermunculannya blog-blog sebagai media mengekspesikan diri. Khususnya lagi blog yang dibuat dengan menggunakan blogspot.

Seperti Anda tahu, selama ini masyarakat kita dikenal sebagai masyarakat dengan budaya melihat atau menonton. Perkembangan teknologi audio visual yang makin canggih, semakin menguatkan kecenderungan kebiasaan masyarakat tersebut. Apalagi setelah hadirnya banyak stasiun televisi swasta yang menyajikan beragam tontonan menarik.

Jurnal Online

Blog sebagai jurnal online mulai popular pada akhir dekade 90-an. Pada tahun 1999, beberapa tools yang memudahkan dalam pembuatan blog mulai muncul. Diantaranya Open Diary, Live Journal yang dibuat oleh Brad Fitzpatrick, ataupun Pitas.com yang dibuat oleh Andrew Smales.

Begitu juga ketika Blogger.com yang dibuat Evan Williams dan Meg Hourihan dari Pyra Labs diluncurkan tahun 1999 makin memudahkan orang membuat blog. Blogger yang menyediakan layanan pembuatan blogspot makin popular setelah dibeli oleh Google pada tahun 2003. Sejak itu, blog menjadi tren yang demikian mewabah dan menjadi diary atau jurnal online yang sangat digemari.

Dalam hal teknis pembuatannya, blogspot juga sangat mudah dibuat. Begitu membuka blogger.com maka Anda akan segera dipandu pembuatannya dalam tiga langkah mudah. Tak kurang dari 5 menit, Anda sudah dapat menghasilkan sebuah blog. Dan Anda tak perlu harus menguasai bahasa html ataupun bahasa pemrogaman lainnya terlebih dahulu.

Lebih Unggul Dibanding yang Lain

Dibandingkan blog lainnya seperti wordpress atau multiply, blogspot relatif lebih mudah dan lebih sederhana. Begitu juga bila dibandingkan situs berbasis CMS (content management system) seperti joomla.

Selain itu, blogger juga telah menyediakan fasilitas yang cukup memadai sebagai website meskipun cukup sederhana. Apalagi dalam revisi terakhirnya, Blogger.com telah menyediakan fasilitas readmore ketika kita akan memposting sebuah artikel tanpa perlu menambahkan kode html seperti yang selama ini dilakukan.

Budaya Menulis

Melalui blog inilah Anda dapat mengungkapkan dan menuliskan berbagai hal. Dari sekadar sebagai catatan harian, resume hasil kuliah, hingga artikel kajian tertentu dapat ditayangkan dan dimuat dalam blog. Melalui media online inilah Anda dapat mempertajam kemampuan menulis dan mengungkap segala sesuatu secara tertulis.

Kemampuan menulis bagi sebuah komunitas ataupun masyarakat sesungguhnya sangat penting. Dengan kemampuan menulis, Anda akan dituntut untuk berpikir logis dan runtut dalam mengungkapkannya. Begitu juga menyangkut kemampuan analisis terhadap topik yang diangkat, akan lebih mudah dilakukan melalui menulis.

Hadirnya media blog telah merangsang orang untuk menggemari budaya menulis. Selain untuk mengekspresikan diri, melalui blog Anda juga dapat mengkritisi berbagai hal yang dianggap perlu dibenahi. Dengan kata lain, melalui blogspot budaya menulis terbangun secara evolutif. Karena itu tunggu apalagi, segera buat blog sekarang juga.

Sumbernya dari sini nih: http://www.anneahira.com/blogspot.htm

Jangan lupa kunjungi juga situs sahabat saya, Mbak Anne Ahira! Banyak artikel yang bermanfaat juga loh :)

See ya later!

Kamis, 09 September 2010

Semua Juga Butuh Perjuangan

Dari pagi sampe siang sempet sms-an sama Maya. Gue kurang inget kita lagi ngebahas apa, dalam sms nya dia menyerukan pada gue untuk online di malam hari. Entah apa yang ingin dilakukan, gue pun jadi cemas.

Abis Sholat Tarawih di Musholla komplek gue usai, langsung deh gue main Futsal bareng temen-temen komplek. Sebelum main gue sempetin dulu untuk nelfon Maya, menanyakan kepastian untuk online di malam hari itu. Dia pun belum bisa memberikan kepastian karna jam setengah sembilan dia masi ada dirumah temennya.

Main Futsal gue berakhir pada pukul setengah sepuluh malam. Karna diruma gue belum ada perangkat untuk menyambungkan koneksi internet, maka dalam 30 menit gue udah singgah dalam sebuah warnet.

Sembari nunggu Maya muncul, gue asik mengupdate berita basket disini, sambil menjelajah FB gue tentunya, dan menikmati tontonan FIBA 2010 dari Youtube.

Sebenernya Maya udah nyampe rumah. Tapi modem lagi dipake kakaknya dan untuk yang kedua kalinya lagi-lagi dia belum bisa memastikan kapan bisa sign in Facebook-nya. Gue berniat nunggu dia karna gue udah janji bisa online malem-malem gini.

Setelah kira-kira gue ngabisin waktu dua setengah jam duduk di warnet, gue mengambil inisiatif langsung pulang kerumah. Liat jam di hape udah setengah satu dini hari. Dalam keadaan masih berkeringat sambil menenteng sepatu Futsal gue berharap dalam hati supaya bisa beristirahat dengan nyenyaknya dikamar, tapi semua salah!

Nyampe depan ruma pager udah pada dikunci semua. Gue telfon orang-orang yang lagi pada didalem juga gada yang ngangkat panggilan gue. Teriak-teriak depan ruma tetep aja gada yang bukain pintu. Hampir putus asa, batin gue menyarankan untuk istirahat di pos ronda bareng sama dua orang bapak-bapak penjaga keamanan. Gue pun mencari ide yang lebih baik lagi. Setelah pintu pager di panjat, gue sangat amat berharap ada salah satu pintu mobil yang lagi bertengger di garasi ada yang ga kekunci. Lagi-lagi inisiatif gue nihil. Semua pintu udah dikunci dengan rapat. Kepalang tanggung kalo harus manjat pager dua kali, gue pun akhirnya tidur disamping mobil.

Cuaca abis ujan dan baju yang sedikit basah dengan keringat membuat badan gue seperti tertusuk dinginnya malam. Suara jangkrik yang bersautan menemani tidur gue di garasi. Tak lupa gerombolan nyamuk yang menyerbu tubuh gue untuk mengambil jatah hidupnya dari darah yang ada di badan gue, semuanya menemani gue di awal hari puasa yang ke-29.

Dengan keadaan batere yang lowbat, hape gue masi sanggup memberikan isyarat lewat alarm-nya untuk ngingetin gue kalo ini udah jam empat pagi. Gue langsung beranjak dari tidur dan mengintip kedalam rumah.

Didalem terlihat ada ade gue yang lagi menyantap hidangan saur. Pintu rumah gue ketuk, kaka gue bukain pintu dengan segera. Pas didalem nyokap sama bokap marah-marah. Gue cuma bisa bilang maaf ke mereka dan langsung masuk ke kamar.

Sadar kalo belom saur, gue pun keluar kamar lagi untuk bikin segelas susu dan langsung gue minum dengan nafsu yang tinggi. Di hari terakhir puasa ini, dengan segelas susu sebagai penambah tenaga, gue berharap puasa hari ini bisa terjalani dengan baik.

Berfikir apakah kejadian ini sebuah pelajaran atau teguran, gue lebih milih kalo kejadian ini adalah sebuah perjuangan. Berjuang untuk orang yang kita sayang hahaha :D

Besok udah Idul Fitri sobat, Mohon Maaf Lahir Batin yaa untuk tulisan gue yang kurang enak dibaca.

Cheers :)

Selasa, 07 September 2010

It’s Sunday

Hari Minggu cerah mengawali pagi ini. Kembali terbangun ketiga kalinya setelah waktu sahur dan sholat subuh. Masih kira-kira jam delapan pagi temen gue nanya And1 Shop yang di daerah Cikini via sms.

Setelah beberapa kali sempet sms-an sambil tidur gue pun akhirnya beranjak bangun dari tempat tidur. Gue nyalakan komputer untuk mendengarkan senandung melodi Adagio In C Minor yang sebelumnya udah gue rampas dari laptop temen gue berbekal izin seadanya. Kurang tau juga siapa yang memainkan melodi itu, tapi sumpah itu keren banget. Dari jaman SMA sampe sekarang ga pernah bosen denger melodi itu menjamah telinga gue.

Kira-kira jam 10-an gue bareng keluarga pergi ke OBE Factory Outlet daerah Pondok Bambu. Mengikuti tradisi Indonesia pada umumnya, kita pun mencari beberapa pakaian untuk dipakai pada Hari Raya Idul Fitri. Beberapa kejadian gaenak pun terangkum pada hari ini.

Kejadian pertama

Pas lagi asik nyari jeans tiba-tiba tukang parkir masuk ke dalem dan ngasi tau kalo mobil gue ngalangin mobil yang mau keluar. Dan pas gue mau mindahin mobil ternyata tempat kunci mobil yang bagian supir rusak. Damn!

Kejadian kedua

Gue udah menemukan model celana jeans yang gue suka, salah satu ciri-cirinya adalah berkantong belakang besar melebihi ukuran dompet gue. Gatau kenapa dari gue SD sampe sekarang celana model baggy kaya gini selalu nyaman gue pake. Abis gue cobain, setelah gue ngaca gue pun terlihat modis dengan memakai ini, lalu menaruh celana itu sembarangan dan berniat untuk mencari yang lebih bagus dari itu. Namun betapa bodohnya gue, dompet gue masi tertinggal di celana itu setelah kira-kira 10 menit tersadar dari kecerobohan gue. Alhasil gue panik, nyokap pun ikut panik. Gue suru ade gue cari di tempat gue nyoba celana tadi. Tapi ga ketemu juga. Nyokap gue udah marah-marah. Gue coba cari lagi di tempat nyimpen jeans itu tapi masih belom ketemu. Tiba-tiba dari arah belakang kuping gue merasa ter-jewer. Pas gue balik badan ternyata nyokap gue bercokol di depan gue sambil ngasiin celananya. “Nih makanya jadi orang jangan ceroboh. Dompet ko ditinggal didalem celana. Untung aja belom pulang” Omelan nyokap gue untuk yang kedua kalinya terdengar di telinga gue.

Kejadian ketiga
Rencana dari OBE gue pun melanjutkan ke Mall Atrium di bilangan Senen, Jakarta. Berangkat dari Rawamangun naek metromini. Dalem metromini gue menemukan dua orang yang punya gelagat ga enak. Ternyata bener aja, pas gue turun ada satu orang depan gue yang lagi narik-narik celana yang lagi gue kenakan. Alibi mengambil konci yang udah dia lempar, dia merusak konsentrasi gue pas mau turun. Dengan kerjasama yang apik satu orang lagi dorong-dorong gue untuk mengeluarkan ponsel yang bertengger dalam celana gue. Secepat kilat gue sadar sama kejadian ini. Gue raba dompet gue masi ada, gue raba saku gue yang kanan hape GSM gue pun masi ada, pas gue liat ke kantong celana sebelah kiri tiba-tiba aja tu hape CDMA udah nyempil mau keluar dari kantong. Reflek gue pun langsung mendorong hape itu masuk lagi ke kediamannya. Pas udah turun jantung gue berdegup kencang. Gue masi shock hampir aja gue jadi korban pencopetan. Dalam syukur gue terbesit ucapan Alhamdulillah, Tuhan masih melindungi dan Insya Allah akan terus menjaga gue.

Minggu ini gue dapet banyak pelajaran berharga. Termasuk untuk membelanjakan uang ratusan ribu yang gue pake buat beli sneakers dengan cepatnya.

Well, bentar lagi Idul Fitri. Semoga kita semua bisa berjumpa dengan hari “kesucian” itu.

Keep spirit bro and sist!

Rabu, 01 September 2010

Padahal Masi Belum Terlalu Bisa

Alhamdulillah, puji syukur hanya milik Allah. Tuhan semesta alam. Dzat Yang Maha Segala-galanya. Yang dari awal sampe akhir selalu meberikan kita kenikmatan, yang jika kita berusaha menghitungnya niscaya kenikmatan itu tidak akan bisa kita hitung dengan apapun. Sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Manusia yang telah merubah zaman, dari zaman yang biadab menjadi zaman yang beradab.

Selama seminggu ini gue jadi panitia Pesantren Ramadhan di SMP. Banyak hal yang bisa gue pelajarin dari kejadian ini. Betapa pentingnya peran seorang remaja dalam aktifitas adik-adik kita. Sangat amat miris hati gue ketika banyak dari anak SMP sekarang yang masih memuja-mujakan dunia. Padahal kalo kita tau umur kita yang terjalani puluhan tahun lamanya ga akan dapet apa-apa di akhirat kelak jika kita masih belum paham untuk apa kita hidup. Sedih. Dan Insya Allah dari sini gue memulai semuanya.

Dari kelas IX, kelas VIII, maupun kelas VII SMP, masih punya banyak banget kesamaan. Yaitu sama-sama belum bisa diatur. Ketika gue menyampaikan sebuah materi tentang nama lain bulan Ramadhan pun, yang menurut gue ini mesti kita tau, mereka masi banyak yang ngobrol. Setelah gue ingetin mereka untuk ga bercanda, mereka pada anteng lagi. Tapi hal itu ga akan bertahan lama.

Di hari terakhir gue mulai merasa letih. Gue lelah fisik maupun mental. Tapi gue masi harus ngejalanin amanah ini dengan baik. Banyak dari guru-guru yang udah ngeluh akan jadi apa masa depan mereka kalo mereka masi belum bisa berubah seperti ini? Aha! Secepat kilat gue pun dapet ide yang menurut gue anak-anak harus tau tentang ini. Keyakinan Dalam Diri Adalah Kunci Kesuksesan.

Bak seorang Mario Teguh dalam seminar-seminar motivasi, gue coba sampein materi yang kaya gini ke anak-anak. Gue kasi mereka motivasi, gue berikan stimulus-stimulus yang positif ke anak-anak, gue tantang mereka untuk bermain dengan keyakinannya, alhasil anak-anak pun banyak yang tertarik. Banyak dari mereka yang mampu merubah sekeliling dengan keyakinan mereka. Bocah SMP, dengan keyakinannya, bisa merubah jari tengah sebelah kanan yang awalnya sejajar dengan jari tengah sebelah kiri ketika telapaknya dipertemukan, kini yang jari tengah sebelah kanan bisa lebih panjang dari yang sebelah kirinya. Wow! Secepat itu mereka bisa melakukannya. Pas gue suru mereka konsentrasi lagi, trus gue suruh bayangin andai aja dalam hitungan ketiga jari mereka bisa sama panjang lagi, dan… 1, 2, 3, buka mata kalian! Apa yang terjadi? Jari mereka pun kembali sama panjangnya.

Padahal Masi Belum Terlalu Bisa, tapi ga ada kata terlambat untuk mencoba. Siapa tau gue bisa jadi seorang trainer atau motivator besar layaknya Mario Teguh. Yang bisa memberikan motivasi buat khalayak ramai. Hahaha.

Merasa puas ketika di penghujung petang adzan maghrib berkumandang. Alhamdulillah, cape hari ini terbayar ketika bibir gue menyentuh gelas untuk menyeruput teh manis.

Well, liburan gue masi ada waktu beberapa hari. Saatnya mempersiapkan segala sesuatu dengan lebih terperinci.

Maaf lahir batin yaa semua :)

-Fachri Muhammad