Senin, 28 Februari 2011

Penggambaran Kepribadian Dari Teori Psikoanalisa

Pada pertengahan abad ke-19, yakni pada masa awal berdirinya psikologi -ai satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, psikologi didominasi oleh gagasan dan upaya mempelajari elemen-elemen dasar dari kehidupan mental orang dewasa normal melalui penelitian laboratorium dengan meng-gunakan metode introspeksi. Pada masa itu tercatat satu aliran psikologi disebut psikologi strukturalisme. Tokoh psikologi strukturalisme ini adalah Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang ahli psikologi Jerman yang mendirikan laboratorium-laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada 1879. Karena pendirian laboratorium psikologinya (yang pertama di dunia) itu Wundt dianggap sebagai bapak psikologi modern, dan tahun 1879 dianggap sebagai tahun mulai berdirinya psikologi sebagai satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, terlepas dari filsafat sebagai induknya maupun dari ketergantungannya kepada ilmu-ilmu lain seperti fisiologi dan fisika.

Adapun ciri-ciri dari psikologi strukturalisme Wundt itu adalah penekanannya pada analisis atas proses-proses kesadaran yang dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar, serta upayanya menemukan hukum¬-hukum yang membawahi hubungan di antara elemen-elemen kesadaran tersebut. Karena pandangannya yang elementalistik ini maka psikologi strukturalisme disebut juga psikologi elementalisme. Di samping dipandang terdiri dari elemen-elemen dasar, kesadaran, oleh Wundt dan oleh ahli psikologi lainnya pada masa itu, dipandang sebagai aspek yang utama dari kehidupan mental. Segala sesuatu atau proses yang terjadi dalam diri manusia selalu diasalkan atau dianggap bersumber pada kesadaran.

Di tengah-tengah psikologi yang memprioritaskan penelitian atas kesadaran dan memandang kesadaran sebagai aspek utama dari kehidupanmental itu muncullah seorang dokter muda dari Wina dengan gagasannya yang radikal. Dokter muda yang dimaksud adalah Sigmund Freud, yang mengemukakan gagasan bahwa kesadaran itu anyalahbagian kecil saja dari kehidupan mental, sedangkan bagian yang terbesarnya adalah justru ketaksadaran atau alam tak sadar. Freud mengibaratkan alam sadar dan tak sadar itu dengan sebuah gunung es yang terapung di mana bagian yang muncul ke permukaan air (alam sadar) jauh lebih kecil daripada bagian yang tenggelam (alam tak sadar).

Di samping gagasan tersebut di atas, masih banyak gagasan besar dan penting Freud lainnya yang menjadikan ia dipandang sebagai seorang yang revolusioner dan sangat berpengaruh bukan saja untuk bidang psikologi atau psikiatri, melainkan juga untuk bidang-bidang lain yang mencakup sosiologi, antropologi, ilmu polilik, filsafat, dan kesusastraan atau kese¬nian. Untuk bidang psikologi, khususnya psikologi kepribadian dan lebih khusus lagi teori kepribadian, pengaruh Freud dengan psikoanalisa yang dikembangkannya dapat dilihat dari fakta, bahwa sebagian besar teoris kepribadian modern ckilain penyusunan teorinya tentang tingkah laku (kepribadian) menganibil sebagian, atau setidaknya mempersoalkan, gagasan-gagasan Freud. Dan psikoanalisa itu sendiri, sebagai aliran yang utama dalam psikologi, memiliki teori kepribadian yang gampangnya kita sebut teori kepribadian psikoanalitik (psychoanalitic theory of personali¬ty), yang dalam bagian tulisan ini akan kita babas dengan menampilkan Freud berikut beberapa gagasan pokoknya.

Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.

Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic. Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu: (1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas. (2) Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada.

Dalam bukunya yang berjudul “Childhood and Society” tahun 1963, Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “delapan tahap perkembangan manusia”. Erikson berdalil bahwa setiap tahap menghasilkan epigenetic. Epigenetic berasal dari dua suku kata yaitu epi yang artinya “upon” atau sesuatu yang sedang berlangsung, dan genetic yang berarti “emergence” atau kemunculan. Gambaran dari perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap lingkaran kehidupan sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan dan karena itu muncul , dan akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga berakhir pada tahap dewasa, secara keseluruhan akan adanya fungsi/kegunaan kepribadian dari setiap tahap itu sendiri. Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan/diselesaikan. Konflik adalah sesuatu yang sangat vital dan bagian yang utuh dari teori Erikson, karena pertumbuhan dan perkembangan antar personal dalam sebuah lingkungan tentang suatu peningkatan dalam sebuah sikap yang mudah sekali terkena serangan berdasarkan fungsi dari ego pada setiap tahap.

Erikson percaya “epigenetic principle” akan mengalami kemajuan atau kematangan apabila dengan jelas dapat melihat krisis psikososial yang terjadi dalam lingkaran kehidupan setiap manusia yang sudah dilukiskan dalam bentuk sebuah gambar (Figure 3-1). Di mana gambar tersebut memaparkan tentang delapan tahap perkembangan yang pada umumnya dilalui dan dijalani oleh setiap manusia secara hirarkri seperti anak tangga. Di dalam kotak yang bergaris diagonal menampilkan suatu gambaran mengenai adanya hal-hal yang bermuatan positif dan negatif untuk setiap tahap secara berturut-turut. Periode untuk tiap-tiap krisis, Erikson melukiskan mengenai kondisi yang relatif berkaitan dengan kesehatan psikososial dan cocok dengan sakit yang terjadi dalam kesehatan manusia itu sendiri.

Seperti telah dikemukakan di atas bahwa dengan berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Melalui teori yang dikembangkannya yang biasa dikenal dengan sebutan Theory of Psychosocial Development (Teori Perkembangan Psikososial), Erikson tidak berniat agar teori psikososialnya menggantikan baik teori psikoseksual Freud maupun teori perkembangan kognitif Piaget. Ia mengakui bahwa teori-teori ini berbicara mengenai aspek-aspek lain dalam perkembangan. Selain itu di sisi lain perlu diketahui pula bahwa teori Erikson menjangkau usia tua sedangkan teori Freud dan teori Piaget berhenti hanya sampai pada masa dewasa.

Meminjam kata-kata Erikson melalui seorang penulis buku bahwa “apa saja yang tumbuh memiliki sejenis rencana dasar, dan dari rencana dasar ini muncullah bagian-bagian, setiap bagian memiliki waktu masing-masing untuk mekar, sampai semua bagian bersama-sama ikut membentuk suatu keseluruhan yang berfungsi. Oleh karena itu, melalui delapan tahap perkembangan yang ada Erikson ingin mengemukakan bahwa dalam setiap tahap terdapat maladaption/maladaptif (adaptasi keliru) dan malignansi (selalu curiga) hal ini berlangsung kalau satu tahap tidak berhasil dilewati atau gagal melewati satu tahap dengan baik maka akan tumbuh maladaption/maladaptif dan juga malignansi, selain itu juga terdapat ritualisasi yaitu berinteraksi dengan pola-pola tertentu dalam setiap tahap perkembangan yang terjadi serta ritualisme yang berarti pola hubungan yang tidak menyenangkan. Menurut Erikson delapan tahap perkembangan yang ada berlangsung dalam jangka waktu yang teratur maupun secara hirarkri, akan tetapi jika dalam tahap sebelumnya seseorang mengalami ketidakseimbangan seperti yang diinginkan maka pada tahap sesudahnya dapat berlangsung kembali guna memperbaikinya.

Delapan tahap/fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri utama setiap tahapnya adalah di satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang berjalan melalui krisis diantara dua polaritas. Adapun tingkatan dalam delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :

1. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila dorongan oralis pada bayi terpuaskan, misalnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman dan tepat waktu, serta dapat membuang kotoron (eliminsi) dengan sepuasnya. Oleh sebab itu, pada tahap ini ibu memiliki peranan yang secara kwalitatif sangat menentukan perkembangan kepribadian anaknya yang masih kecil. Apabila seorang ibu bisa memberikan rasa hangat dan dekat, konsistensi dan kontinuitas kepada bayi mereka, maka bayi itu akan mengembangkan perasaan dengan menganggap dunia khususnya dunia sosial sebagai suatu tempat yang aman untuk didiami, bahwa orang-orang yang ada didalamnya dapat dipercaya dan saling menyayangi. Kepuasaan yang dirasakan oleh seorang bayi terhadap sikap yang diberikan oleh ibunya akan menimbulkan rasa aman, dicintai, dan terlindungi. Melalui pengalaman dengan orang dewasa tersebut bayi belajar untuk mengantungkan diri dan percaya kepada mereka. Hasil dari adanya kepercayaan berupa kemampuan mempercayai lingkungan dan dirinya serta juga mempercayai kapasitas tubuhnya dalam berespon secara tepat terhadap lingkungannya.

Sebaliknya, jika seorang ibu tidak dapat memberikan kepuasan kepada bayinya, dan tidak dapat memberikan rasa hangat dan nyaman atau jika ada hal-hal lain yang membuat ibunya berpaling dari kebutuhan-kebutuhannya demi memenuhi keinginan mereka sendiri, maka bayi akan lebih mengembangkan rasa tidak percaya, dan dia akan selalu curiga kepada orang lain.

Hal ini jangan dipahami bahwa peran sebagai orangtua harus serba sempurna tanpa ada kesalahan/cacat. Karena orangtua yang terlalu melindungi anaknya pun akan menyebabkan anak punya kecenderungan maladaptif. Erikson menyebut hal ini dengan sebutan salah penyesuaian indrawi. Orang yang selalu percaya tidak akan pernah mempunyai pemikiran maupun anggapan bahwa orang lain akan berbuat jahat padanya, dan akan memgunakan seluruh upayanya dalam mempertahankan cara pandang seperti ini. Dengan kata lain,mereka akan mudah tertipu atau dibohongi. Sebaliknya, hal terburuk dapat terjadi apabila pada masa kecilnya sudah merasakan ketidakpuasan yang dapat mengarah pada ketidakpercayaan. Mereka akan berkembang pada arah kecurigaan dan merasa terancam terus menerus. Hal ini ditandai dengan munculnya frustasi, marah, sinis, maupun depresi.

Pada dasarnya setiap manusia pada tahap ini tidak dapat menghindari rasa kepuasan namun juga rasa ketidakpuasan yang dapat menumbuhkan kepercayaan dan ketidakpercayaan. Akan tetapi, hal inilah yang akan menjadi dasar kemampuan seseorang pada akhirnya untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik. Di mana setiap individu perlu mengetahui dan membedakan kapan harus percaya dan kapan harus tidak percaya dalam menghadapi berbagai tantangan maupun rintangan yang menghadang pada perputaran roda kehidupan manusia tiap saat.
Adanya perbandingan yang tepat atau apabila keseimbangan antara kepercayaan dan ketidakpercayaan terjadi pada tahap ini dapat mengakibatkan tumbuhnya pengharapan. Nilai lebih yang akan berkembang di dalam diri anak tersebut yaitu harapan dan keyakinan yang sangat kuat bahwa kalau segala sesuatu itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, tetapi mereka masih dapat mengolahnya menjadi baik.

Pada aspek lain dalam setiap tahap perkembangan manusia senantiasa berinteraksi atau saling berhubungan dengan pola-pola tertentu (ritualisasi). Oleh sebab itu, pada tahap ini bayi pun mengalami ritualisasi di mana hubungan yang terjalin dengan ibunya dianggap sebagai sesuatu yang keramat (numinous). Jika hubungan tersebut terjalin dengan baik, maka bayi akan mengalami kepuasan dan kesenangan tersendiri. Selain itu, Alwisol berpendapat bahwa numinous ini pada akhirnya akan menjadi dasar bagaimana orang menghadapi/berkomunikasi dengan orang lain, dengan penuh penerimaan, penghargaan, tanpa ada ancaman dan perasaan takut. Sebaliknya, apabila dalam hubungan tersebut bayi tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu akan merasa terasing dan terbuang, sehingga dapat terjadi suatu pola kehidupan yang lain di mana bayi merasa berinteraksi secara interpersonal atau sendiri dan dapat menyebabkan adanya idolism (pemujaan). Pemujaan ini dapat diartikan dalam dua arah yaitu anak akan memuja dirinya sendiri, atau sebaliknya anak akan memuja orang lain.

2. Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu. Apabila dalam menjalin suatu relasi antara anak dan orangtuanya terdapat suatu sikap/tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun, sebaliknya jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap salah, maka anak dalam perkembangannya akan mengalami sikap malu dan ragu-ragu. Dengan kata lain, ketika orang tua dalam mengasuh anaknya sangat memperhatikan anaknya dalam aspek-aspek tertentu misalnya mengizinkan seorang anak yang menginjak usia balita untuk dapat mengeksplorasikan dan mengubah lingkungannya, anak tersebut akan bisa mengembangkan rasa mandiri atau ketidaktergantungan. Pada usia ini menurut Erikson bayi mulai belajar untuk mengontrol tubuhnya, sehingga melalui masa ini akan nampak suatu usaha atau perjuangan anak terhadap pengalaman-pengalaman baru yang berorientasi pada suatu tindakan/kegiatan yang dapat menyebabkan adanya sikap untuk mengontrol diri sendiri dan juga untuk menerima control dari orang lain. Misalnya, saat anak belajar berjalan, memegang tangan orang lain, memeluk, maupun untuk menyentuh benda-benda lain.

Di lain pihak, anak dalam perkembangannya pun dapat menjadi pemalu dan ragu-ragu. Jikalau orang tua terlalu membatasi ruang gerak/eksplorasi lingkungan dan kemandirian, sehingga anak akan mudah menyerah karena menganggap dirinya tidak mampu atau tidak seharusnya bertindak sendirian.

Orang tua dalam mengasuh anak pada usia ini tidak perlu mengobarkan keberanian anak dan tidak pula harus mematikannya. Dengan kata lain, keseimbanganlah yang diperlukan di sini. Ada sebuah kalimat yang seringkali menjadi teguran maupun nasihat bagi orang tua dalam mengasuh anaknya yakni “tegas namun toleran”. Makna dalam kalimat tersebut ternyata benar adanya, karena dengan cara ini anak akan bisa mengembangkan sikap kontrol diri dan harga diri. Sedikit rasa malu dan ragu-ragu, sangat diperlukan bahkan memiliki fungsi atau kegunaan tersendiri bagi anak, karena tanpa adanya perasaan ini, anak akan berkembang ke arah sikap maladaptif yang disebut Erikson sebagai impulsiveness (terlalu menuruti kata hati), sebaliknya apabila seorang anak selalu memiliki perasaan malu dan ragu-ragu juga tidak baik, karena akan membawa anak pada sikap malignansi yang disebut Erikson compulsiveness. Sifat inilah yang akan membawa anak selalu menganggap bahwa keberadaan mereka selalu bergantung pada apa yang mereka lakukan, karena itu segala sesuatunya harus dilakukan secara sempurna. Apabila tidak dilakukan dengan sempurna maka mereka tidak dapat menghindari suatu kesalahan yang dapat menimbulkan adanya rasa malu dan ragu-ragu.

Jikalau dapat mengatasi krisis antara kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu dapat diatasi atau jika diantara keduanya terdapat keseimbangan, maka nilai positif yang dapat dicapai yaitu adanya suatu kemauan atau kebulatan tekad. Meminjam kata-kata dari Supratiknya yang menyatakan bahwa “kemauan menyebabkan anak secara bertahap mampu menerima peraturan hukum dan kewajiban”.

Ritualisasi yang dialami oleh anak pada tahap ini yaitu dengan adanya sifat bijaksana dan legalisme. Melalui tahap ini anak sudah dapat mengembangkan pemahamannya untuk dapat menilai mana yang salah dan mana yang benar dari setiap gerak atau perilaku orang lain yang disebut sebagai sifat bijaksana. Sedangkan, apabila dalam pola pengasuhan terdapat penyimpangan maka anak akan memiliki sikap legalisme yakni merasa puas apabila orang lain dapat dikalahkan dan dirinya berada pada pihak yang menang sehingga anak akan merasa tidak malu dan ragu-ragu walaupun pada penerapannya menurut Alwisol mengarah pada suatu sifat yang negatif yaitu tanpa ampun, dan tanpa rasa belas kasih.

3. Inisiatif vs Kesalahan
Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan. Masa-masa bermain merupakan masa di mana seorang anak ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar, serta mempelajari kemampuan-kemampuan baru juga merasa memiliki tujuan. Dikarenakan sikap inisiatif merupakan usaha untuk menjadikan sesuatu yang belum nyata menjadi nyata, sehingga pada usia ini orang tua dapat mengasuh anaknya dengan cara mendorong anak untuk mewujudkan gagasan dan ide-idenya. Akan tetapi, semuanya akan terbalik apabila tujuan dari anak pada masa genital ini mengalami hambatan karena dapat mengembangkan suatu sifat yang berdampak kurang baik bagi dirinya yaitu merasa berdosa dan pada klimaksnya mereka seringkali akan merasa bersalah atau malah akan mengembangkan sikap menyalahkan diri sendiri atas apa yang mereka rasakan dan lakukan.

Ketidakpedulian (ruthlessness) merupakan hasil dari maladaptif yang keliru, hal ini terjadi saat anak memiliki sikap inisiatif yang berlebihan namun juga terlalu minim. Orang yang memiliki sikap inisiatif sangat pandai mengelolanya, yaitu apabila mereka mempunyai suatu rencana baik itu mengenai sekolah, cinta, atau karir mereka tidak peduli terhadap pendapat orang lain dan jika ada yang menghalangi rencananya apa dan siapa pun yang harus dilewati dan disingkirkan demi mencapai tujuannya itu. Akan tetapi bila anak saat berada pada periode mengalami pola asuh yang salah yang menyebabkan anak selalu merasa bersalah akan mengalami malignansi yaitu akan sering berdiam diri (inhibition). Berdiam diri merupakan suatu sifat yang tidak memperlihatkan suatu usaha untuk mencoba melakukan apa-apa, sehingga dengan berbuat seperti itu mereka akan merasa terhindar dari suatu kesalahan.

Kecenderungan atau krisis antara keduanya dapat diseimbangkan, maka akan lahir suatu kemampuan psikososial adalah tujuan (purpose). Selain itu, ritualisasi yang terjadi pada masa ini adalah masa dramatik dan impersonasi. Dramatik dalam pengertiannya dipahami sebagai suatu interaksi yang terjadi pada seorang anak dengan memakai fantasinya sendiri untuk berperan menjadi seseorang yang berani. Sedangkan impersonasi dalam pengertiannya adalah suatu fantasi yang dilakukan oleh seorang anak namun tidak berdasarkan kepribadiannya. Oleh karena itu, rangakain kata yang tepat untuk menggambarkan masa ini pada akhirnya bahwa keberanian, kemampuan untuk bertindak tidak terlepas dari kesadaran dan pemahaman mengenai keterbatasan dan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.

4. Kerajinan vs Inferioritas
Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri. Saat anak-anak berada tingkatan ini area sosialnya bertambah luas dari lingkungan keluarga merambah sampai ke sekolah, sehingga semua aspek memiliki peran, misalnya orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya, dan lain sebagainya.

Tingkatan ini menunjukkan adanya pengembangan anak terhadap rencana yang pada awalnya hanya sebuah fantasi semata, namun berkembang seiring bertambahnya usia bahwa rencana yang ada harus dapat diwujudkan yaitu untuk dapat berhasil dalam belajar. Anak pada usia ini dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil, apakah itu di sekolah atau ditempat bermain. Melalui tuntutan tersebut anak dapat mengembangkan suatu sikap rajin. Berbeda kalau anak tidak dapat meraih sukses karena mereka merasa tidak mampu (inferioritas), sehingga anak juga dapat mengembangkan sikap rendah diri. Oleh sebab itu, peranan orang tua maupun guru sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan anak pada usia seperti ini. Kegagalan di bangku sekolah yang dialami oleh anak-anak pada umumnya menimpa anak-anak yang cenderung lebih banyak bermain bersama teman-teman dari pada belajar, dan hal ini tentunya tidak terlepas dari peranan orang tua maupun guru dalam mengontrol mereka. Kecenderungan maladaptif akan tercermin apabila anak memiliki rasa giat dan rajin terlalu besar yang mana peristiwa ini menurut Erikson disebut sebagai keahlian sempit. Di sisi lain jika anak kurang memiliki rasa giat dan rajin maka akan tercermin malignansi yang disebut dengan kelembaman. Mereka yang mengidap sifat ini oleh Alfred Adler disebut dengan “masalah-masalah inferioritas”. Maksud dari pengertian tersebut yaitu jika seseorang tidak berhasil pada usaha pertama, maka jangan mencoba lagi. Usaha yang sangat baik dalam tahap ini sama seperti tahap-tahap sebelumnya adalah dengan menyeimbangkan kedua karateristik yang ada, dengan begitu ada nilai positif yang dapat dipetik dan dikembangkan dalam diri setiap pribadi yakni kompetensi.

Dalam lingkungan yang ada pola perilaku yang dipelajari pun berbeda dari tahap sebelumnya, anak diharapkan mampu untuk mengerjakan segala sesuatu dengan mempergunakan cara maupun metode yang standar, sehingga anak tidak terpaku pada aturan yang berlaku dan bersifat kaku. Peristiwa tersebut biasanya dikenal dengan istilah formal. Sedangkan pada pihak lain jikalau anak mampu mengerjakan segala sesuatu dengan mempergunakan cara atau metode yang sesuai dengan aturan yang ditentukan untuk memperoleh hasil yang sempurna, maka anak akan memiliki sikap kaku dan hidupnya sangat terpaku pada aturan yang berlaku. Hal inilah yang dapat menyebabkan relasi dengan orang lain menjadi terhambat. Peristiwa ini biasanya dikenal dengan istilah formalism.

5. Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda merupakan bagian dari tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat. Lingkungan dalam tahap ini semakin luas tidak hanya berada dalam area keluarga, sekolah namun dengan masyarakat yang ada dalam lingkungannya. Masa pubertas terjadi pada tahap ini, kalau pada tahap sebelumnya seseorang dapat menapakinya dengan baik maka segenap identifikasi di masa kanak-kanak diintrogasikan dengan peranan sosial secara aku, sehingga pada tahap ini mereka sudah dapat melihat dan mengembangkan suatu sikap yang baik dalam segi kecocokan antara isi dan dirinya bagi orang lain, selain itu juga anak pada jenjang ini dapat merasakan bahwa mereka sudah menjadi bagian dalam kehidupan orang lain. Semuanya itu terjadi karena mereka sudah dapat menemukan siapakah dirinya. Identitas ego merupakan kulminasi nilai-nilai ego sebelumnya yang merupakan ego sintesis. Dalam arti kata yang lain pencarian identitas ego telah dijalani sejak berada dalam tahap pertama/bayi sampai seseorang berada pada tahap terakhir/tua. Oleh karena itu, salah satu point yang perlu diperhatikan yaitu apabila tahap-tahap sebelumnya berjalan kurang lancar atau tidak berlangsung secara baik, disebabkan anak tidak mengetahui dan memahami siapa dirinya yang sebenarnya ditengah-tengah pergaulan dan struktur sosialnya, inilah yang disebut dengan identity confusion atau kekacauan identitas.

Akan tetapi di sisi lain jika kecenderungan identitas ego lebih kuat dibandingkan dengan kekacauan identitas, maka mereka tidak menyisakan sedikit ruang toleransi terhadap masyarakat yang bersama hidup dalam lingkungannya. Erikson menyebut maladaptif ini dengan sebutan fanatisisme. Orang yang berada dalam sifat fanatisisme ini menganggap bahwa pemikiran, cara maupun jalannyalah yang terbaik. Sebaliknya, jika kekacauan identitas lebih kuat dibandingkan dengan identitas ego maka Erikson menyebut malignansi ini dengan sebutan pengingkaran. Orang yang memiliki sifat ini mengingkari keanggotaannya di dunia orang dewasa atau masyarakat akibatnya mereka akan mencari identitas di tempat lain yang merupakan bagian dari kelompok yang menyingkir dari tuntutan sosial yang mengikat serta mau menerima dan mengakui mereka sebagai bagian dalam kelompoknya.

Kesetiaan akan diperoleh sebagi nilai positif yang dapat dipetik dalam tahap ini, jikalau antara identitas ego dan kekacauan identitas dapat berlangsung secara seimbang, yang mana kesetiaan memiliki makna tersendiri yaitu kemampuan hidup berdasarkan standar yang berlaku di tengah masyarakat terlepas dari segala kekurangan, kelemahan, dan ketidakkonsistennya.

Ritualisasi yang nampak dalam tahap adolesen ini dapat menumbuhkan ediologi dan totalisme.

6. Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri. Periode diperlihatkan dengan adanya hubungan spesial dengan orang lain yang biasanya disebut dengan istilah pacaran guna memperlihatkan dan mencapai kelekatan dan kedekatan dengan orang lain. Di mana muatan pemahaman dalam kedekatan dengan orang lain mengandung arti adanya kerja sama yang terjalin dengan orang lain. Akan tetapi, peristiwa ini akan memiliki pengaruh yang berbeda apabila seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain secara baik sehingga akan tumbuh sifat merasa terisolasi. Erikson menyebut adanya kecenderungan maladaptif yang muncul dalam periode ini ialah rasa cuek, di mana seseorang sudah merasa terlalu bebas, sehingga mereka dapat berbuat sesuka hati tanpa memperdulikan dan merasa tergantung pada segala bentuk hubungan misalnya dalam hubungan dengan sahabat, tetangga, bahkan dengan orang yang kita cintai/kekasih sekalipun. Sementara dari segi lain/malignansi Erikson menyebutnya dengan keterkucilan, yaitu kecenderungan orang untuk mengisolasi/menutup diri sendiri dari cinta, persahabatan dan masyarakat, selain itu dapat juga muncul rasa benci dan dendam sebagai bentuk dari kesendirian dan kesepian yang dirasakan.

Oleh sebab itu, kecenderungan antara keintiman dan isoalasi harus berjalan dengan seimbang guna memperoleh nilai yang positif yaitu cinta. Dalam konteks teorinya, cinta berarti kemampuan untuk mengenyampingkan segala bentuk perbedaan dan keangkuhan lewat rasa saling membutuhkan. Wilayah cinta yang dimaksudkan di sini tidak hanya mencakup hubungan dengan kekasih namun juga hubungan dengan orang tua, tetangga, sahabat, dan lain-lain.

Ritualisasi yang terjadi pada tahan ini yaitu adanya afiliasi dan elitisme. Afilisiasi menunjukkan suatu sikap yang baik dengan mencerminkan sikap untuk mempertahankan cinta yang dibangun dengan sahabat, kekasih, dan lain-lain. Sedangkan elitisme menunjukkan sikap yang kurang terbuka dan selalu menaruh curiga terhadap orang lain.

7. Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa (dewasa tengah) berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Apabila pada tahap pertama sampai dengan tahap ke enam terdapat tugas untuk dicapai, demikian pula pada masa ini dan salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi). Generativitas adalah perluasan cinta ke masa depan. Sifat ini adalah kepedulian terhadap generasi yang akan datang. Melalui generativitas akan dapat dicerminkan sikap memperdulikan orang lain. Pemahaman ini sangat jauh berbeda dengan arti kata stagnasi yaitu pemujaan terhadap diri sendiri dan sikap yang dapat digambarkan dalam stagnasi ini adalah tidak perduli terhadap siapapun.

Maladaptif yang kuat akan menimbulkan sikap terlalu peduli, sehingga mereka tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri. Selain itu malignansi yang ada adalah penolakan, di mana seseorang tidak dapat berperan secara baik dalam lingkungan kehidupannya akibat dari semua itu kehadirannya ditengah-tengah area kehiduannya kurang mendapat sambutan yang baik.

Harapan yang ingin dicapai pada masa ini yaitu terjadinya keseimbangan antara generativitas dan stagnansi guna mendapatkan nilai positif yang dapat dipetik yaitu kepedulian. Ritualisasi dalam tahap ini meliputi generasional dan otoritisme. Generasional ialah suatu interaksi/hubungan yang terjalin secara baik dan menyenangkan antara orang-orang yang berada pada usia dewasa dengan para penerusnya. Sedangkan otoritisme yaitu apabila orang dewasa merasa memiliki kemampuan yang lebih berdasarkan pengalaman yang mereka alami serta memberikan segala peraturan yang ada untuk dilaksanakan secara memaksa, sehingga hubungan diantara orang dewasa dan penerusnya tidak akan berlangsung dengan baik dan menyenangkan.

8. Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Dalam teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan. Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna. Kesulitan tersebut dapat diatasi jika di dalam diri orang yang berada pada tahap paling tinggi dalam teori Erikson terdapat integritas yang memiliki arti tersendiri yakni menerima hidup dan oleh karena itu juga berarti menerima akhir dari hidup itu sendiri. Namun, sikap ini akan bertolak belakang jika didalam diri mereka tidak terdapat integritas yang mana sikap terhadap datangnya kecemasan akan terlihat. Kecenderungan terjadinya integritas lebih kuat dibandingkan dengan kecemasan dapat menyebabkan maladaptif yang biasa disebut Erikson berandai-andai, sementara mereka tidak mau menghadapi kesulitan dan kenyataan di masa tua. Sebaliknya, jika kecenderungan kecemasan lebih kuat dibandingkan dengan integritas maupun secara malignansi yang disebut dengan sikap menggerutu, yang diartikan Erikson sebagai sikap sumaph serapah dan menyesali kehidupan sendiri.

Oleh karena itu, keseimbangan antara integritas dan kecemasan itulah yang ingin dicapai dalam masa usia senja guna memperoleh suatu sikap kebijaksanaan.

Minggu, 27 Februari 2011

Yah Kalah Lagi Deh (Part 2)

Dapet kabar kalo Global Islamic School bikin Cup, langsung aja gue sebarin berita baik ini ke anak-anak. Tanpa menunggu lama, hari berikutnya anak cewe berangkat ke GIS buat ngambil formulir.

Formulir udah ditangan, uang pendaftaran juga udah kekumpul, persyaratan lengkap, yesss pendaftaran kita langsung diterima. Malang bagi tim cowo yang ga dapet tempat karna kuota untuk basket putra cuma 14 tim.

Berhubung gue lagi UTS, maka disaat-saat genting seperti ini tim cewe kurang dapet porsi latihan. Dan yang bikin makin kacau keadaan adalah, gue ada jadwal UTS pas anak-anak bertanding. Got damn!

Hari Rabu sengaja pagi-pagi gue ke Halim dulu buat nganterin anak-anak ke GOR Tebet. Rada kasian karna mereka belum tau tempatnya. Yang ada kalo gue suru mereka jalan sendiri, bukannya bertanding basket mereka malah shopping di distro situ.

Sampe GOR jam setengah Sembilan pagi, kebagian main jam sembilan, gue ada UTS jam setengah sebelas. Setelah briefing, anak-anak langsung gue suru ganti baju trus pemanasan. Dari jauh uda keliatan pemain dari tim lawan mulai masuk kedalem GOR satu per satu. Untungnya jauh-jauh hari uda sempet hubungin Irwan dan Ramzy untuk gantiin gue karna jadwal UTS dan jadwal pertandingan yang bener-bener ga bisa dirubah waktunya. Sayangnya Ramzy ga bisa dateng karna keadaan yang lagi kurang sehat, dan akhirnya Irwan seorang diri yang ngedampingin anak-anak cewe bertanding. Thanks a lot, buddy!

Rencana awal jam delapan atau jam sembilan gue udah mesti cabut ke kampus. Berhubung naik ‘angkot’ gue sengaja membuat tenggang waktu yang lama untuk mengantisipasi kemacetan. Tapi apalah daya, saking asiknya ngasi arahan ke anak-anak, eeeh selesai quarter pertama gue baru bisa ninggalin GOR. Sampe terminal Kampung Melayu udah jam sepuluh, anjroot gue Cuma punya waktu 30 menit lagi untuk menghadiri UTS. Di jalan gue sempet mendongakan kepala keatas, berpikir sejenak, lalu berdo’a dalam hati, “Ya Allah, langit-Mu sangat luas, Engkau lah yang menggenggam bumi ini. Semoga Fachri ga telat untuk sampe ke kampus. Amiin”

Dalam perjalanan gue dapet kabar kalo mainnya udah selesai dan lagi-lagi kita harus pulang lebih cepet. Sms dari anak-anak gue acuhin dulu karna gue masih harus fokus untuk ujian statistika yang lagi nunggu di depan mata.

Abis berpusing-pusing ria dengan statistik, gue pun mulai nyadar kalo tim gue baru aja kalah (lagi).

Yah kalah lagi deh… ga apa-apa yang penting pengalamannya. Yah kalah lagi deh… yang penting kalian mainnya sambil seneng-seneng. Yah kalah lagi deh… don’t worry, jadiin ini pelajaran aja. Yah kalah lagi deh… suatu saat saya yakin kita pasti bisa menang.

Yah kalah lagi deh, kita ga kalah ko. Kita cuma butuh waktu aja untuk persiapin diri sebelum jadi pemenang :)

Sabtu, 26 Februari 2011

Makin Malam Makin Mantap (Edisi: Pengakuan Tengah Malam)

Udah hampir dua minggu gue coba ngeyakinin si Mita. Dua minggu ini juga yang bikin hidup gue kaya serasa lagi main ke taman bunga. I feel so happy, guys!

Gue berusaha untuk perhatiin dia lebih jauh, coba untuk masuk ke kehidupannya supaya tau lebih banyak tentang dia. Gue pun enjoy ngejalanin ini semua (wong gue suka sama si Mita ini). Tapi justru di tengah malem itu kita berdua berani untuk buka-bukaan.

“Gue udah coba untuk ngeyakinin lo, Mit!” Suara gue dari ujung telfon meninggi.

“Iyaaa. Tapi ga berasa sama gue”

Setelah banyak bercerita lewat telfon genggam, gue coba untuk merfleksikan diri. Banyak hal-hal yang gue pikirin kenapa ko gue ga bisa, ko gue ga mampu. Gue coba mencari berbagai macam penyebab kegagalan gue ini. Tengah malem itu juga yang bikin gue ngerasa semakin down. Kalo dulu Mita pernah bilang ‘cemen’ ke gue, dan sekarang gue merasakan itu. Gue terlalu payah untuk ngedeketin dia sampe-sampe dia ga ngerasa kalo lagi gue deketin.

Abis mengungkapkan semua kejujuran yang lagi gue rasain, dan setelah dia jujur juga kalo dia pun belom ngerasa yakin sama gue, akhirnya kita ‘berlebaran’ (baca: bermaafan). Siapa tau aja dalam proses pendekatan itu ada satu dua hal yang bikin dia ngerasa ga nyaman sama gue, begitupun sebaliknya.

Intinya dari kejadian tengah malem itu adalah: dia belum yakin sama gue, dan gue terlalu ‘cemen’untuk ngedapetin dia. That’s it! *tutupmata

Rabu, 23 Februari 2011

Yakinin Gue!

Udah beberapa hari ini gue deket banget sama temen SMA, namanya Paramita Dwilisanty. Dulu dipanggil Midhe (Baca: Mita gede) karna posturnya yang ‘agak besar’. Tapi sekarang gue manggilnya Mita aja karna menurut gue dia udah ga sebesar jaman SMA.

Entah apa yang terjadi setiap kali gue nerima sms dari dia ko perasaan gue langsung seneng banget. Ngerasa ada yang beda aja dari biasanya. Dulu si waktu SMA kita sempet deket, tapi dengan surat yang dia berikan kepada gue lewat perantara seorang temen akhirnya kita mulai menjauh. Gue pasrah aja.

Dia juga yang ngajarin gue banyak hal. Yang paling gue inget adalah ketika dia nyuru gue belajar. Awalnya gue selalu males untuk belajar. Dengan kalimatnya dia mencoba menjelaskan pelan-pelan tentang manfaat dari belajar itu sendiri. Gue pun tersadar, dan mulai untuk rajin belajar. Mustahil untuk orang yang punya mimpi sebesar gue tanpa dibarengi dengan belajar semua itu bakal kesampean. Pelan-pelan tapi pasti. Thank you, Mit!

Dan sekarang gue kembali deket sama Mita. Mungkin hanya dari bahan baku smsan trus ditambah bumbu telfon-telfonan yang diracik dengan perhatian, siap saji untuk gue kembali mempunyai perasaan dengan dia.

Pas lagi telfon-telfonan pun kita sering berbagi cerita, menunjukan kemampuan untuk saling memikat, memberitahukan masing-masing kekurangan dan berharap bisa saling melengkapi. Dan diujung telfon dia memberikan harapan kepada gue, minta untuk diyakinin. Entah meyakinkan dalam hal apa, tapi gue yakin dia sudah sedikit memberikan celah untuk gue.

Oke, gue bakal ngeyakinin lo! Tunggu yaa :D

Selasa, 22 Februari 2011

Yah Kalah Lagi Deh

Setelah mendengar kabar kalo O2SN tinggal bentar lagi, gue sama anak-anak basket di SMP 214 langsung ngebut latihan. Ga kenal waktu, ga kenal capek, kita terus aja latihan dan yang paling penting menyamakan misi; (coba) untuk menjadi juara.

Api semangat udah gue nyalahin, obor yang dipegang anak-anak udah berkobar. Hari Senin udah mulai main. Yang cowo di babak pertama kebagian tim lemah, dan yang cewe langsung ketemu sama juara bertahan. Ga ngefek lah buat gue toh anak-anak juga udah pada siap. Kebetulan hari Sabtu ada waktu kosong sepakat lah kita untuk latihan supaya kemampuannya bisa lebih runcing lagi.

Sabtu sore pulang ngampus gue langsung meluncur ke Halim. Sampe disana anak-anak udah pada siap. Hari itu sengaja gue banyakin drill-nya takut nanti kalo latihan fisik pas mau main fisik anak-anak malah nge-drop.

Alih-alih fisik pemain yang nge-drop, ternyata malah gue yang tepar. Malem minggu badan gue udah ‘meriang’. Minggu pagi panas gue uda makin tinggi, siangnya udah mulai muntah-muntah. Tapi gue tetep yakin kalo ini adalah ‘meriang’ biasa dan besok gue bisa dateng pas anak-anak bertanding.

Minggu malem mual gue udah tak terkendali. Gue ‘uring-uringan’ nahanin mual sampe hampir tengah malem. Mungkin tu mual ngerasa kasian sama gue kali ya, lewat tengah malem akhirnya gue bisa tidur juga.

Senin pagi badan gue uda turun panasnya. Nyokap juga udah setuju kalo gue boleh pergi. Setelah siap-siap akhirnya sekitar jam satu gue langsung menuju ke lapangan Angkasa karna yang cowo kebagian main pertama jam setengah tiga sore.

Sampe sana gue sempet dimarahin sama anak-anak karna maksain dateng. Muka gue uda keliatan pucet banget siang itu. Suara gue juga uda mulai pelan, panas gue tinggi lagi pas di lapangan. Alhamdulillah cowonya menang.

Lagi yang cewe main gue coba nyari tempat duduk untuk istirahat, badan gue udah ga kuat lagi untuk berdiri lama-lama. Kebetulan siang itu gue ditemenin sama Eka dan Ramzy. Untuk yang cewe gue percaya kalo Eka dan Ramzy bisa jadi dalang untuk lolos ke babak selanjutnya.

Gue liat tim juara bertahan lebih siap untuk kembali menjadi juara. Semangat anak-anak cewe masih dengan mudah mereka lewati dengan skor yang telak.

Sialnya pas hari kedua yang cowo ketemu juara bertahan. Dan sialnya juga gue bener-bener ga bisa dateng karna sakit yang semakin merajalela. Langsung dapet kabar kalo yang cowo juga ga bisa ngelanjutin pertandingan, gue pun turut bangga.

Bangga disaat gue ga bisa dateng, mereka masih sempet berusaha buat nunjukin yang terbaik biar pun ga ada gue. Permainan terbaik yang mereka tunjukan, lawan yang tangguh, gue percaya modal itu bisa jadi rumus kita untuk menang di kemudian hari.

Keep ballin’ guys!

Senin, 21 Februari 2011

Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana. Masyarakat di zaman sebelum masehi juga sudah memperhatikan betapa pentingnya aspek kesehatan mental. Gangguan mental telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.

Masa pra ilmiah yang dipelopori oleh Philippe Pinel dari Perancis dan William Tuke dari Inggris yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Selanjutnya ada masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.

Kesehatan mental yang wajar adalah yang sanggup menikmati hidup ini, rela kepadanya, menerimanya dan sanggup membentuknya sesuai dengan kehendaknya. Kesanggupan seseorang untuk hidup rela dan gembira bergantung pada sejauh mana ia menikmati kesehatan mental.

Pemahaman terhadap kesehatan mental yang wajar memastikan akan pengetahuan tentang konsep dasar kesehatan mental, seperti yang telah dijelaskan oleh para psikolog, yaitu motivasi (motivation), pertarungan psikologikal (psychologgical conflict), kerisauan (anciety), dan cara membela diri.

Motivasi adalah keadaan psikologis yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Dialah kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi primer (biologis) yang mempunyai kaitan dengan dengan proses organik atau yang timbul dari kekurangan atau kelebihan pada sesuatu yang berkaitan dengan struktur organik manusia. Dan yang kedua motivasi sekunder (psikologis) yang jelas tidak ada kaitannya dengan organ-organ manusia.

Pertarungan psikologis adalah tercegahnya seseorang kepada kekuatan-kekuatan yang sama besarnya yang mendorong kepada berbagai hal dimana ia tidak sanggup memilih salah satu hal tersebut.

Kerisauan, secara umum, adalah pengalaman emosional yang tidak menggembirakan yang dialami seseorang ketika merasa takut atau terancam sesuatu yang tidak dapat ditentukannya dengan jelas. Biasanya keadaan ini disertai perubahan keadaan fisiologis, seperti cepatnya degup jantung, hilang selera makan, rasa sesak nafas, dan lain sebagainya.

Cara membela diri merupakan cara yang dibuat dan dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar untuk menghindarkan dirinya menghadapi pergolakan kerisauan yang dihadapi dan kekuatan-kekuatan yang bertarung dengan nilai-nilai, sikap dan tuntutan masyarakat.

What A Day!

Hari Jum’at kemarin terasa begitu mendung, namun udaranya yang sejuk membuat pikiran gue positif.

“Gue yakin ada hal yang tersirat dibalik semua ini” batin gue ‘nyeletuk’ dalam perjalanan.

Pagi ini gue ngelatih anak SMP emang rada keras dari yang biasanya. Maklumlah kalo lagi dikejar target kita emang selalu memecut kendali agar bisa lebih cepat. Bayang-bayang gue tentu aja kita menangin PORSENI se-Kecamatan tahun ini, dan berlanjut ke tingkatan yang lebih tinggi. Latihan hari ini tetep berjalan kaya biasa, dibagi dua sesi. Waktu pertama latihan pagi untuk yang sekolah siang, dan latihan sore untuk yang masuk pagi. Dan seperti biasa juga setelah usai dengan kewajiban yang pertama gue pun menuju masjid dilingkungan sekolah untuk sholat dhuha lalu dilanjutkan dengan tidur lagi.

Kira-kira jam setengah dua belas gue terusik dengan suara berisik dari dua orang. Setelah bener-bener sadar tenryata keduanya adalah bapak-bapak yang biasa jagain sekolah, dan gue baru menyadari kalo ini hari Jum’at, berarti sebentar lagi mau ada sholat Jum’at. Got damn! Dengan secepat kilat gue berbenah diri untuk menjalankan kewajiban.

Beberapa kali gue merasakan getaran tanda sms masuk pada ponsel. Dan setiap getaran membangunkan tidur gue dalam khutbah. Ya, gue tidur lagi. Mungkin terlalu khusyuk mendengarkan ceramah sampe sampe kepala gue tertunduk tanpa pikiran.

Ngerasa boring sendirian karna dua sahabat gue Irwan dan Titi yang janji mau dateng belom juga keliatan batang idungnya. Karna lama nunggu mereka akhirnya gue selonjoran dikursi ruang guru yang mengakibatkan untuk ketiga kali gue tertidur dengan pulasnya.

Menunggu anak-anak dateng, gue, Irwan, sama Titi yang baru aja sampe langsung meluapkan rasa rindu karna udah lama ga ketemu.



Latihan sore dimulai. Keadaan mendung tak terkontrol. Awan mulai gelap-terang secara bergantian. Gue pun ga peka dengan keadaan alam yang menunjukan tabiat ga enak. Latihan pun tetap dilanjutkan tanpa keseriusan tingkat tinggi, hanya gue isi dengan drill dan game 3 on 3.



Ngerasa udah cape nemenin Irwan dan Titi main basket bareng anak-anak SMP, langsung gue bubarin latihan. Lagi duduk-duduk santai dibawah pohon gue ngeliat ada dua orang yang menyusup dari belakang dengan pikiran akan mengancam keselamatan. Secepat kilat naluri mempertahankan diri meledak, gue lari kaya dikejar maling untuk menghindari bahaya. Empat orang anak termasuk Irwan yang ngejar gue uda mulai kelelahan, gue pun ngerasa cape yang luar biasa. Akhirnya gue mutusin buat berenti lari dan menyerahkan diri pada mereka.

Yang gue tau anak-anak punya rencana untuk ngerjain gue. Dengan nafas ngga terkendali gue pasrah dikerjain sama anak-anak. Kepala gue ditutup pake anduk layaknya seorang terpidana mati yang mau di eksekusi tembak, jalan gue diseret-seret kaya abis motong kebo, otak gue berkecamuk memikirkan apa yang akan terjadi.

Asumsi kata ngerjain berubah total jadi memberikan surprise setelah gue ngeliat ada kue coklat menantang untuk dilahap yang atasnya terdapat angka dua puluh sebagai hiasan lilin pemanis acara. Perlahan anduk bau yang nutupin jalur napas dan mata gue dibuka, gue ngeliat sekeliling, ada kue tart, tadaaa, serempak anak-anak menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk gue. Setelah make a wish, gue pun diminta memberikan potongan kue yang pertama untuk seseorang. Batin gue nyuruh ngasi tu kue buat ade gue aja, tapi otak jahat gue berubah target yang ternyata diem-diem dia juga punya andil untuk acara ngerjain gue ini.

Gue ngasi potongan kue pertama untuk Titi yang disambut sorakan meriah dari anak-anak. Tadinya gue mau berusaha romantis dengan nyuapin dia kue kaya yang gue liat di pilem-pilem, tapi lagi-lagi niat jail gue muncul pas tu kue udah depan mulutnya. Si Titi uda mau mangap nerima kue dari gue, dan, plok! Tanpa rasa bersalah gue hajar muka Titi dengan sepotong kue tart.







Di penghujung petang gue coba bagi kebahagiaan ga hanya dengan anak-anak aja, tapi juga sama guru-guru yang masi kesisa diruangannya, dan tentu orang-orang yang tinggal di area sekolah. Setelah itu sisa kuenya gue kembalikan ke anak-anak supaya di abisin (gue ga sanggup kalo ngabisin kue segitu gedenya :D)

Terima kasih untuk Tim Basket Putra dan Putri SMP Negeri 214 Jakarta yang udah ngasi saya kejutan. Sungguh luar biasa apa yang udah kalian kasi ke saya pada hari itu. Senyum saya kembali mengembang setelah merasakan keberadaan Irwan dan Titi ditengah-tengah kita (tim basket SMP 214).



Really happy with you, guys!-Coach :)

Kebahagiaan VS Sakit Hati

Malam hari gue masih merasakan banyak diantara kalian yang peduli sama gue. Gue pun seneng kalian masih ada rasa perhatian biarpun ucapan kalian belum sempet gue bales semuanya. Kejadian ini mengobrak-abrik kebahagiaan gue pada hari ulang tahun. Di malam hari, gue kembali sakit hati untuk yang kesekian kalinya.

Lagi balesin sms dari temen-temen, gue punya firasat ga enak banget tentang Tisya. Karna beberapa hari sebelumnya untuk yang kedua kali gue mimpi dengan kejadian yang sama, tentang anak itu. Dalam mimpi gue Tisya udah punya pacar selain gue. Dan pacarnya adalah temen gue juga.

Iseng-iseng mastiin keadaan dia, gue sms begini, “hey kamu udah mau punya pacar belum? Atau jangan-jangan udah punya pacar?”

Respon pertama dia bisa dibayangkan pasti kaget banget tiba-tiba gue ngirim begituan. Setelah gue minta jawaban kongkrit akhirnya dia mau ngaku juga.

Ternyata feeling gue selama ini bener. Gue ngerasa beberapa hari belakangan ini ada yang beda banget sama dia. Gue coba untuk terus berfikiran positif menampik apa yang udah gue pikirkan. Tapi realita kali ini bikin gue sakit hati.

Dia udah jadian sama cowo. Gue kenal cowo itu, karna dia temen gue main basket. Ga habis pikir aja kenapa harus ada yang ditutup-tutupin. Mungkin inilah salah satu cara dia menjaga perasaan gue supaya ga sakit yang faktanya membuat gue mengeluh dengan keadaan. Untuk kesekian kalinya gue ngerasa dibohongin sama apa yang udah dia ucapin. Sedikit kepancing emosi karna ini masalah perasaan. Tapi apa mau dikata, apa yang temennya bilang ke gue kalo dia PHP (pemberi harapan palsu – red) baru gue rasain sekarang.

Dalam sakit hati itu gue coba menghibur diri dengan segala macam kegiatan. Untungnya ada seorang sahabat yang rela membagi waktunya untuk mendengarkan keluh kesah yang lagi gue alamin. Dia cukup sekali bales sms gue, tapi isinya dalem banget.

“Ah payah deh lo masa kebahagiaan bisa berhenti cuma gara-gara satu orang. Manusia pula ckck haha. Masih banyak hal yang bisa bikin lo bahagia bang. Payeh nih”

Pesan ini yang bikin gue ngerasa harus kembali menghapus semua guratan hitam pada kertas putih dan memberinya warna-warna agar bisa terlihat lebih indah.

Untuk kamu disana yang uda ngabisin waktu untuk aku, yang selalu butuh perhatian aku, yang pernah ngomong sayang ke aku, yang selalu ngasi respon baik buat aku, yang udah bikin aku sakit hati lagi, yang udah berusaha nutupin keadaan tapi kejujuran kamu bikin aku ngeluh, makasih banyak. Aku udah dapet pelajaran berharga banget dari kamu. Kaya apa yang kamu bilang, sayang bukan berarti untuk jadi pacar. Kejadian ini emang buat aku terpuruk, tapi aku bisa pastiin ke kamu kalo itu ga akan bertahan lama. Justru dari sini aku belajar berjalan lagi pelan-pelan, lalu lari untuk ninggalin kepahitan. Makasih juga untuk tweet kamu buat aku. Baik yang berupa celaan ataupun pada saat kita berlagak sok romantis. Seperti yang kamu tweet tempo hari, pada akhirnya kamu tau aku seperti apa. Dan sekarang ini aku pun tau sosok kamu yang asli kaya gimana. Di akhir tweet kamu ada kata f**k yang mungkin itu buat aku, sok lah. Aku ga akan marah. Justru aku seneng kayanya apa yang kamu pikir tentang aku ada beberapa point yang salah. Maaf kalo selama ini aku uda ganggu kamu, maksa kamu untuk bales sms aku. Karna jujur waktu itu emang aku sayang sama kamu. Berhubung kamu sekarang uda jadian sama temen aku yang mungkin aja dia ga punya sifat pemaksa kaya aku, munafik kaya aku, pemarah kaya aku, semoga aja kamu bisa seneng disamping dia. Biarpun kalo inget kamu aku ngerasa pilu, tapi aku selalu bedoa untuk kamu. Semoga kebaikan yang kamu kasi ke aku bisa kamu terima manfaatnya.
Dalam hening gue coba bergumam seperti itu. Semoga ada point yang bisa kita ambil dalam setiap kejadian.

Untuk menutup malam gue coba membayangkan yang indah-indah pada hari ulang tahun gue. Karna gue percaya, hidup berawal dari mimpi.

Kebahagiaan VS Sakit Hati? Gue rasa hari ini kebahagiaan menang tipis :)

Ini Yang Spesial Banget Buat Gue

Sebetulnya ini hanya mengisi waktu luang karna gue masih belom bisa tidur. Tapi karna ini juga mata gue jadi ‘kedat-kedut’ mau nangis. Awalnya gue ngirim sms ini ke nyokap dan bokap.

“Hr ini mau berterimakasih buat mamah. Di 20 thn yg lalu mamah uda berani bertaruh antara kehilangan nyawa&melahirkan aku dgn selamat. Sungguh pengorbanan yg gabisa dibls dgn apapun.
Jg utk papah yg selama 20 thn ini selalu mencurahkan hidupnya utk aku. Terimakasih!
Aku selalu punya mimpi utk ngebahagiain kalian, mungkin sejauh ini blm ada hasilnya.Tp aku percaya suatu saat mimpi itu pasti terwujud.
Always love y’all!
*senyum,
Fachri Muhammad”


Dan ternyata bokap gue belum tidur. Dengan secepat kilat doi bales dan kalimatnya bikin gue merinding.

“Trims banget, cita2 mu slalu papa dukung agar tercapai, sekarang belajar yg serius agar apa yg kamu impikan dpt terwujud. Doa papa yg tak putus2 utk kamu agar menjadi anak soleh dan tercapai apa yg kamu cita2kan.
Peluk sayang utk mu dr papa”


Setelah baca itu mata gue uda mulai nahan nangis. Bener aja setelah itu gue nangis gara-gara nyokap bales pesan gue dengan isi seperti ini.

“Syukur pada Allah karna telah menyampaikan umurmu pada tahun ke-20, semoga barokah. Doa’a mama slalu utk kebahagiaan, kesuksesan, keselamatan mu, ‘minad dunya hattal akhiroh. Barakallahu lak!’ Amiin.
We hope everything be the best than before.
Love, your mom.”


Terbaca agak mellow karna gue yang biasanya teriak-teriak dilapangan ko bisa nangis secepat itu.

Inilah siklus, adakalanya kalian membaca postingan gue yang banyak guyon, sedikit agak galau, dan jangan salahkan juga kalo gue menceritakan yang agak sedih.

Bersama senyum,
F-Mad

16 Februari 2011

16 Februari 2011 itu hari Rabu, hari Rabu itu lima hari yang lalu, lima hari yang lalu gue ulang tahun, ulang tahun gue banyak yang ngucapin, yang ngucapin adalah …

Via SMS

15 Februari 2011
18:52:09, Tyas Putri: (“~ HAPPY BIRDY ~”) y bag. Moga : panjang umur,sehat,sabar & tabah dalam hal apapun. Maf y bag tyz sukah buat bag ay jengkl. Tpi soal tyz cantik oh prmanen.

16 Februari 2011
00:02:04, Irwan Anugrah: Man. Happy b’day ya. Smoga lo sukses dalam segala sesuatu hal. Baik dalam pekerjaan lo atau pun di bidang pendidikan. Oke. Wish u all the best. Wah makan”nii. Asik asik.

00:02:17, Fransisca Chitra: Papa…(bang ai) hahaha,wkwkwk. HAPPY BIRTHDAY ya moga” panjang umur nd sehat slalu.. makin dewasa, mkin ganteng..:D(cuiih) Betah” ngajar di BS.. Walaupun kadang” kita suka bandel, ga nurut sma papa, tlong di maafin ya..haha.. Jngn dimsukin ke hati ya.. skali lg,HB..:D

00:10:47, Farizky: Happy b’day med. Kga nyangka lo cpt bgt tua’ye. Ahaha.. Wish you all the best yech med ..? Jgn lupa lo makan ye gantian lo?

00:57:47, Wan Khadijah: Selamat ulang tahun kak :) semoga panjang umur, murah rezeki, selalu diberi kesehatan, dan yg baik-baik lainnya. Amin

04:58:51, Tisyana Liotta Rizlich: hb yah hunny,wish you all the best .. :D

05:02:23, Ramzy Aly: Happy birthday brother. Semoga makin dewasa, makin sukses, makin lebih baik dari sebelumnya, makin dilancarkan rezekinya, makin dipanjangkan umurnya. Amin

07:40:51, Nurhadi Hamdani: Happy Birthday bro. wish you all the best y. ditunggu nih traktirny. hahha.

07:59:20, Icha Ranida: Happy milad bang . wish everything you want can you get in this year . and wish always guard of God . amiin .

08:58:17, Zaki Imanuddin: Happy birthday man. Wish you all the best!

09:18:30, Rifka Nabila: Ai selamat ultah ya semoga cita2 nya tercapai terus de2 tunggu traktirannya

10:06:59, Adhen Driyanto: Happy birthday mad. Semoga panjang umur, Sehat selalu, Murah rezeki, N wish u all the best

10:16:25, Pa Suyono: Selamat ulang tahun, smg panjang umur. Dan sukses selalu.

10:47:54, Ida Rahayu: askum bang… happy milad ya… smga taun ini sampe kedepanya bisa lebih baik lg…

10:49:38, Amelia Sewaka: happy birthday fahrii :D wish u’ll d’best :)

11:31:49, Delita Yunan Fitriani: Cie bang ay ulang tahun ni :-) haha. Happy birthday ya bang … Semoga panjang umur dan sehat selalu .. Ditunggu traktirannya .. Haha

13:12:47, Paramita Dwilisanty: happy birthday ya fachri! may Allah bless you :) hope you’ll be a better man and more consistent soon :)

14:02:08, Reza Indra Adichaputra: Fahri Muhammad,selamat ulang tahun yaa.. Smoga sehat selalu dan segala keinginan tercapai ya,amin.

17:10:27: Maria Gustiyanti: Happy b’day 2 my brother. Hope u always success,u got u want 2 be, wish u all d’best

17:28:54, Aprilia Audina: Baaaang! Happy birthday yaaa:) makin tua aja hahahaha traktiran ditunggu

18:31:10, Ka Eka Putri Hapsari: aslm.met milad ya.mga ap yg di cta2kn trcpai… mendapat limpahan rahmat dri Allah, mendapat yg trbaik dlm hdup…

18:40:36, Aisyah Assegaf: Bang happy birthday yaa :) semoga panjang umur,sehat selalu,banyak rezekinya. Amin,jangan lupa bang traktirannya.

20:14:40, Nabillah Aulia: Happy Birhtday Bang Ai smga pnjang umur dan shat sllu dan cpt dpat jdoh AMIN… Maaf bru ngcpn skrang ya bang

21:56:40, Bebie Lorenza Wuysang: Happy birthday ya kak . Wish u all the best :D

22:27:49, Alamanda Putra: Happy birthday my best friend, smg panjang umur, sehat selalu, mrh rezeki lancar kuliah, cpt lulus, wish u all the best dan sukses selalu ya sobh. Sory ga bs ngucapin kmrn malem, baru ada pulsa

23:09:16, Ayu Mega Pratama: Fachriiiii happpppyyyyy bdaaaaayyyyy yaaaaa :) sengaja gue ngucapinnya telat hehe wish u all the best :)

23:44:07, Fahmi Ratna Juwita: Happy birthday bang :D traktir yoo. Gw doain sukses dan bahagia selalu deh :D

18 Februari 2011
05:01:10, Ilham Kurniawan: Happy birthday coach ai ,panjang umur ,tambh rejeki’a ,tambh sukses ,tmbh jago bskt’a ,dibkakan pkrn’a ,pkok’a bisa jadi contoh yg baik

12:32:22, Nurul Ayu Aprilia: Bang.. Met ultah yak. semoga jadi anak yang berbakti kepada ibu dan bapak agus. Amiinn.. :D

19:02:36, Ari Setiawan: met ultah bank semoga panjank umur.

Yang Ngucapin di Facebook


Lamlam A. Putra
Happy birthday sobh, wish you all the best, sukses selalu ya sobh

Yanita Cinta M. Rajagukguk
Happy b'day yaa fachri ..
sukses kuliahnya ..
:)

Ratshania Rahmaniarti Hanifa
happy birthday ka fachri :D
wish you all the best

Irwan Anugrah
Happy b'day bang fmad. Wih udh tuwir nii. Brp umur na? 23 ya? Haha. Wish u all the best ya. Makan"lah qt. Oke.

Andy Lucky Aviantara

happy bday ri

Miya Hongki Reika
happy birthday,.
wish u all the best,. :)

Titi Sukaesih
Happy b'day Pakri
Smoga kamu selalu dlm lindungan Allah swt
Dan apa pun doa mu smoga Allah
Selalu mendengar dan mengabulkan nya

Amiin

Dwie Ayuu

Happy bday yah....

Redy Martin
Inalilahi Wa Inalilahi Rojiun, Turut Berduka Cita Atas Pengurangan Masa Hidup Kamu Satu Tahun. Semoga Tahun Ini Lebih Baik Dari Tahun" Sebelumnya.

Anissa Ferani Ash Siregar

Met MiLad yaa , bg aii . . BarakaLLahu fii umrik . .

Sedayu Wicaksono
selamat berkurang umur . . .

Atria Indah Lestari
happy birthday ri
Wish u all the best.

Farid Septian
Selamat milad ya teman-teman Fachri Muhammad Al-Ghozali Febiana Malini Harry Setyono Muhammad Baharudin Jusuf Tamy 'Tri Utami' Pramudyastuti Tika Dwi Ariyanti semoga umurnya berkah, sukses dunia akhirat ya :)

Popo Rasputin

asik.
makan2 bisa kali.
happy b'day, gan.

Amelia Putri Sewaka

happy birthday fahrii :D
wish u'll d'best :D

Ririen Harnett
HB ri
wyatb..
Semoga diumur lu skrg kentut'y berkurang :p

Rinda Prasetya
Happie birthday ya fahri .
Sukses selalu untk masa dpan mu .
Amin :)

Delfi Poros Oddl
met milad bang....

Ario Last Stage

happy birthday..

Wahyu Firmansyah
Happy b'day bro

Maya Dwi Utari
Happyyyyy birthdaaaaay baaaaang aaaaay :))

Ayu Yuay

Happy b'day sukses slalu...

Dany Nur Wahyudi

Heavy beard day... Fachri aka Mantan ketua kelas...

Wirasto Bramantyo Indar Saputro
happy birthday teman smp bang ai...

Rahmat Mameth Wintoloaji
Happy bornday kawan..
God always beside you..

Angreni Hilma
Fachri selamat ulang tahun ya..

Chiie Nabil Cupicupi Yyeahyeah
met ultah sob?

Andhisty Prima Putri
Selamat ulang tahun yah fachri :D
Sukses selalu ~~

Ramzy Aly
Happy Birthday bro.
semoga makin sukses dan apa yg dicita2kan tercapai.

Reza Arunditya

happy birthday broo

Senny Meilinda

py bed'y ry

Julianti Niezma Putry
HB ya bang ,,

Muhammad Fajar Sidiq
kak fachri met milad yak,,,semoga Allah memberikan yg terbaik buat nte

Jonathan Gorby Atreides
Happy Birthday ya Bro.. Wish U All Best.. Makin ngeri aj nih basketnya.. hha.. kapan2 Torry lah.. si Tino mau ikutan tuh.. Skalian Nostalgia breng... hhe..
Gbu..

Dinna Dhildull
HB kri :D

Valentino Milano Prayogo Tetelepta

met ulang tahun fachri.. panjang umur , sukses dan sehat selalu.. kapan2 main basket bareng lagi ya.. hehe

Robbi Tri Saputra

bangai met miLad yee moga sukses sLaLu.
wish all u the best.

Faridah Inayah
Epi besdey y ri .. Wish u all d'best lah ..

Aries Febrianto

HB ya bang ai, smoga pa ya bang ai cita2in t'wjud olh allah swt..
amin

Riia Putri

happy birthday fachri \(^▾^)/ . wish you all the best :D

Dimidhiaz Nur Fauziah

HB iia bang ai,,,
cmoga panjang umur,,,
sehat clalu,,
amiendt,,,

Tata Angelationz
Happy birthday ya Ri :D

Marlina Neena
hey fahri selamat ulang tahun yah sukses slalu :-)wish all the best

Ida Rahayu
bang ai...
met milad ya...

Clara Ayu Widya
ariiiiiiiii happy birthdaaaaaaayyyy!
hhahahaha best wishes for you ari
makan-makan jangan lupa kaleeeeeeee (~'.')~ ~('.'~)

Yuliana Puspitasari
fahriii happy birthday yaaa :) wish u all the best..

Julia Theresya
hey ho fahrii... happy bornday... :0

Rika Putri Nineball

happy b'day yaa .. wish u all the best:D

Jatu Tri Hardiyanti
happy bday ya. :)

Riskaa Awanis
happy birthdaaaaaayy coy, makan2 jangan lupa

Tati Kurniasari Murthy
Hbd n best of luck

Surya Murtianto Murthy
Happy birthday, wish u all the best and god bless u

Eva Azizah
Happy birthday fmad :)

Dian Hendriany
Slamat Ulang tauun Teman!
Smoga sehat slalu, murah rezeki, bahagia slalu dan smoga Kesuksesan yg Tertunda akan Segera Tercapai di taun ini.Amiin!

Sarah Fajriah
happy birthday fachri ..

ニール ディランディ
bang bos, happy b'day yak....
moga makin sukses and makin jago maen basketnya kyak abang lebron james...
anggota Cd divisi 6 peace and out bro.....
cikiciew....

Niia Kurniasih Sholiha
ariiii f-mad appyy b'day yah...
Traktir,traktir...hohhohoho

Lukman Fitrah
Met milad akhi..
Wish u all d'best..
Amiiin..

Ali Musthafa
Bang Bro, Met Ulang Tahun yee,, gue mah nunggu makan makannya aja yaa,, hahaha

Virkah Fitria Rinjani
happy bday ya :)

Anggi Alfadzrin
bang ay,hb yo sob sukses trus buat kedepannya :)

Dennis Andrew Fabian
ray , happy birthday ya , sukses dah

Adhitya Afrizal Aliansyah
met ultah om

Raida Muthia Iskandar Hs
met milad ari..
Sukses ya..

Tysa Putri
Happy birthday fachri.
Wish you all the best

Rizki Nurhidayah
Ka, selamat ulang tahun ya ...
Semoga harapan di tahun ini tercapai, AMIN ..
Xixiixixixiixixiixixiixixixi ~~

Syefri Sang Perantau

met milad.. Wish u all the best.

Nurhadi Hamdani Nugroho

Happy Birthday bro. ditunggu Torrynya. hahha

Danang Arif Setiawan
Asik dh yg ultah..
Traktiran tory lah..

Bambang Sulistio
bang sabtu ya traktirannya ya jam 11

Sulisma Andiarini

hb iya :)

Gery Ramadhan Sastranegara

HB ya,wyatb

Lidya Puspita Lestari
HB ya bang ..

by aldy ..

Eka Putri Hapsari
Met milad,,

Bella Chivas Regal

Hb ya kak haha .traktir bisa kali .haha

Budi Endang
met ultah ya bang ay...!!!

Aditya Subekti
Happy birthday Ari, wish you all the best and luck. :)

Yanuardi Budilaksono

Happy birthday gan..

Uchy Fitrianita
happy birthday :D

Ferdy Nuriansyah Hanafi

happy birthday

Novita Sekar

HB yaa.. :D

Fikri Ramadhani
Happy birthday ya bang. . . .
Sorry ngucapinnya telat. . . .

Taufik Radixs

Yppah Yadhtrib gan ;D

Jesikaa Carroline Gracee

hb ya , afgan !
pnjang umur , sehat slalu ,

kurangin judes'a ya bang
gaLLak'a jga
hehehe
traktiran'a mna ?

Lhietha Squarenuth She' Lhiieand

ehhh bang aii ultahh ia
mett ultah ia bang mogaa pnjang umur nd shat sllu
jngan lupa trktiran nya
wokeee

Anton Juventini

met ulth ri ...msh aj lo bang aii
heheheehe

Evi Apriyani

Happy bday ari..
┐('⌣'┐) (┌'⌣')┌
Best wishes for u.
D tnggu mkn" nxa.

Ayu Mega Pratama
wah hari ini temanku banyak yang ulang tahun.. Happy Bday, wish u all the best :) ::: Anbya Fatma Putri, DjaLi Lnd, Fachri Muhammad Al-Ghozali, Febrica Thamrin, Gita Cani, Litew Sadewi, Risal Deni Wijaya, Vifa Fibriana :)

Nurul Istii Isti AmaLiia
happy be daii fachriiii .. wish u all de bestt ...
traktiiran na jgn lupa iaah ..

Evalinda Manurung

Met ultah Nakku,miss u ,Gbu.

Wira Hadi Saputro
Selamat ulang tahun fachri, semoga panjang umur, sehat & sukses selalu... Amin..

Iyu Ovlozz
met ultah kwan,,

Rizka Nurina Chandradewi
selamat ulang tahun semoga makin pinter :)

'aldo' Ali Al Murtadho

HB mad. WYATB

Oktin Tya Puthrie Astrini

hppy bday ya fachri...
Moga sukses...
:)

LoLinkin Pingkan TwilightPotter

happy bday Ri,,smoga sukses + cpt dpt jodoh yaa,,hahaha

FRiky Geniuz
H b'day..!!

IzZah Robbaniyah
assalamu'alaykum.. Fach duapuluh :D

On Twitter

@LamlamPutra Happy Birthday my sob @fachritionary sukses selalu ya, smg cpt dpt pacar :)

@tataangelationz RT @LamlamPutra: Happy Birthday my sob @fachritionary sukses selalu ya, smg cpt dpt pacar :)

@wankhadijah: Happy Birthday kak @fachritionary wish u all the best \☺/

@MiyaReika
: @fachritionary happy birthday,. semoga selalu mendapatkan yang terbaik dalam hidup,. :)

@silvinadiering: HappyBIRTHDAY mas @fachritionary sehat slalu yah, tambah dewasa, ga iseng-isengan lg, sukses :)

@ramzyaly: Happy birthday to bro @fachritionary semoga makin sukses dan selalu berada di jalan yang benar. Haha

@ClaraAtmaja
: weeeeh @fachritionary ulang tahun hari ini :D selamat ulang tahun ariiiiiiiiii, best wishes, makan-makan bisa kali yaaaaa jgn pelit :p

@anisamino
: Happy bday @fachritionary sukses trs dh buat karir dan masa dpn lu yee bang.longlast yaw sm si hun hun "biru".makan" sabi lah yaa..

@iirwan: Hoooiii @fachritionary selamat nambah tua ya. Mdha"an langgeng sama si "biru". Ahaha.. Makan"lah qt. Dmn?

@unggul69: @fachritionary makan2 coy

@noviaahapsari: [H̲̅][A̲̅][P̲̅][P̲̅][Y̲̅] [B̲̅][I̲̅][R̲̅][T̲̅][H̲̅][D̲̅][A̲̅][Y̲̅] kakak yg suka ngajar xkul basket :) @fachritionary

@neneoong: @fachritionary selamat ulang tahun kawan masa taman kanak kanak, apapun yg di inginkan dapat tercapai amiiin =)

@Bebielorenza: Happy birthday kak @fachritionary ˆ⌣ˆ‎ wish you all the best #Telat . Wkwk xD

Gue sangat menghargai dan mengapresiasi kalian yang meluangkan waktunya untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun ke gue. Siapapun kalian, baik teman, kerabat, atau sahabat, terima kasih banyak. Semoga doa yang udah dikasi ke gue bisa “mantul” juga ke kalian.

Salam ‘duapuluhtahun’,
-Fachri Muhammad

Senin, 14 Februari 2011

Konsep Sehat Menurut Saya

Konsep sehat menurut: SAYA! Adalah yang terbebas dari penyakit, keadaan fisik dan mental yang menunjukan kesempurnaan, yang bisa jalan-jalan, yang bisa main basket berlama-lama, yang bisa berfikir secara jernih, bisa membedakan mana yang benar dan salah, dan yang dapat beribadah secara maksimal.

Sehat menurut DepKes RI
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio-budaya.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.

Jumat, 11 Februari 2011

Sekolah Bareng Kawinnya Duluan

Baru aja kemaren ketemu temen-temen SMA gue. Ga semuanya sih tapi cukuplah buat ngobatin rasa rindu yang udah lama tersimpan. Kalo lagi ngumpul gini berasa kaya abis bubaran sekolah; ga langsung balik kerumah tapi nongkrong dulu bareng anak Crocodillus Daratensis sama Anbel (Anak Belakang-red)

“Untung ada Ambon kawinan, jadi kita bisa kumpul-kumpul”
batin gue nyeletuk sebelum perjalanan.

Kaya kebiasaan orang “kita” pada umumnya, kalo punya janji jam sembilan pasti baru pada dateng satu atau dua jam setelah jam sembilan berlalu. Dan bener aja, jadwal ketemuan jam sembilan berubah drastis jadi jam sebelas. Jam sebelas itu baru ngumpul, belom jalannya, belom ini itu. Firasat gue makin ga enak pas udah nyebut masalah mobil.

Entah karna gue emang punya keahlian menyetir diatas rata-rata atau mereka yang males buat bawa mobil, pas mau jalan semua tangan menunjuk gue untuk jadi supir. Sekarang gue gabisa mengelak. Kalo aja si Itaw bawa supir berarti ada bangku yang isinya mepet-mepetan.

Berbekal pengetahuan jalan yang amatir, berangkat kita buat ketempat dimana reuni kecil akan diadakan. Sebelum sampe tujuan gue dan yang lain sepakat untuk singgah ke sebuah tempat perbelanjaan buat beli merchandise a.k.a. kado alias buah tangan atau hadiah yang biasa disebut pemberian.

Dijalan sempet ada insiden kecil yang bikin gue tegang mendadak, salah jalan dan masuk jalan buntu! Lagi lagi gue bersyukur karna udah diberikan keahlian membawa kendaraan yang diatas rata-rata *pede, thanks God!

Sampe ketempat dimana teman seperjuangan kita Pinkan Tungga Dewi melaksanakan resepsinya, sejenak gue merefleksikan badan. Setelah memberikan selamat mata gue langsung bergerilya ke meja makan. Rada eneg juga ama yang lain karna perut gue dari awal berangkat udah keroncongan tapi mereka (temen-temen gue-red) belum juga ada yang mau ngisi perut. Inisiatif gue disambut baik oleh Irwan yang akhirnya kita langsung mengambil “seporsi makan ala kadarnya”.

Baru aja gue selesai makan Farizky langsung nongol. Sebenernya dari awal udah niat ga mau dateng karna waktunya bentrok sama jadwal kerja dia. Tapi karna ada intimidasi dari gue dan Irwan akhirnya tuh anak mau juga dateng biarpun cuma sebentar.

Waktu kerja yang memisahkan kita. Kebetulan jadwal kerjanya Irwan dan Farizky sama-sama masuk siang, dan ternyata ini udah siang maka mereka pun harus segera bergegas untuk mencapai tempat kerjanya. Sekali lagi sebelum kita mengakhiri perjumpaan, kita harus memberikan selamat untuk teman kita Pinkan Tungga Dewi. Semoga bisa membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah.

Pas lagi nyetir, dimobil, menuju perjalanan pulang, terbesit pikiran usil gue, “Sekolahnya bareng ko kawinnya duluan ya?”

*mupeng LOL!

Rabu, 09 Februari 2011

Entah Hari Yang Keberapa Gue Kuliah

Gue jadi inget dulu waktu awal bikin blog gue pengen ceritain setiap kejadian yang gue alamin di kampus setiap harinya. Tapi karna ada keterbatasan maka semua itu sirna. Dan gue hanya bisa bercerita kalo gue punya momen yang menarik atau pas gue lagi jenuh dengan aktifitas lain sehingga gue berasumsi bahwa nulis dapat mengusir rasa suntuk.

Entah hari yang keberapa gue kuliah. Kayanya dari dulu sampe sekarang sama aja ga ada bedanya. Gue yang masih kaya dulu, cabut kalo ada kesempatan, setiap hari males-malesan, masih juga banyak dosen yang ga hadir pada jam perkuliahan, hampir ga ada perubahan.

Ketika gue berfikir dengan waktu, gue akan menyesal karna banyak waktu gue yang terbuang cuma buat nungguin dosen. Tapi ketika gue berfikir menggunakan akal gue yang sehat, ini amat menyenangkan. Karna gue tau banyak orang yang mendambakan pulang kuliah lebih awal dari biasanya, dan gue selalu mendapatkan itu.

Pernah suatu hari gue nanya sama seorang sahabat yang kebetulan dia kuliahnya di Universitas Negeri, “Ko lo udah jarang main si sekarang?”

“Iya nih gue sibuk banget sama kuliah, tugas-tugas juga banyak. Gue hampir ga punya waktu buat main lagi.” Dia jawab begitu.

Dan kali ini otak gue yang masi dapat berfikir normal kembali bereaksi. Dalam hati gue coba membuat statement sendiri, “Lah tuh anak sibuk banget belajar sampe ga punya waktu main. Nah gue? Sibuk banget main sampe ga punya waktu belajar.”

Hahaha gue ketawa cekikikan sambil buang muka. Abis kalo gue ketawa depan sahabat gue itu dia pasti bingung kenapa gue tiba-tiba ketawa.

Entah hari yang keberapa gue kuliah. Semoga semester empat gue mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari semester sebelumnya.

Banyak Belajar, Belajar Banyak

Mungkin jika judul diatas dibaca, ngga ada yang spesial. Hanya dua kata yang susunannya dirubah. Tapi coba kita teliti maknanya.





Udah tau? Nah bagus!

Siapa yang belom tau juga? Wah berarti elo mesti banyak belajar, supaya belajar banyak.

Udah lama banget gue ga posting blog. Lebih tepatnya bercerita tentang kehidupan gue. Dan gue yakin gue belom punya pembaca setia yang selalu menanti setiap episode kehidupan gue yang selanjutnya. Paling yang baca cuma beberapa orang temen gue yang sering gue kasitau, kalo ada tambahan paling ya dosen mata kuliah softskill gue. Itupun karna emang tugas yang dia kasih mesti di posting disini.

Hari Senin kemarin awal masuk perkuliahan untuk semester empat. Lupakan semester tiga karna itu udah lewat. Kelakuan yang jelek di semester tiga harus bisa gue tinggalin, dan yang baiknya, hmm emang ada ya? Pasti ada lah biarpun sedikit. Dan yang baiknya mesti gue tingkatin lagi supaya makin baik.

Waktu pas SMA gue pernah kenalan sama seorang yang jago banget bikin beat. Sebut saja Mas Unggul (emang itu nama aslinya, Fach! Hahha). Dan udah lama juga gue janji sama dia buat ketemuan, minta diajarin jadi seorang beat maker yang handal. Baru kemaren kesampean ketemu ama tu orang.

Perawakannya biasa aja, tapi beuuh, bikin beat nya jago banget. Suerr! Gue ga bohong! Kalo lo tau lagu Jali-Jali, nah lagu itu bisa di sampling dengan kecepatan sekitar 95 bpm buat nge-rap! Damn!

Dari dia juga gue belajar sampling lagu. Dan ternyata yang selama ini gue pikir bikin beat itu sulit, ditangan dia semua terasa mudah untuk dikerjakan.

Bermodal laptop pinjeman gue memutuskan untuk cabut kuliah di hari pertama untuk semester empat pada mata kuliah jam kedua. Tetap bersama brother gue, Ramzy, kita berangkat kedaerah Cikini buat ketemu Mas Unggul.

Begitu ketemu Mas Unggul, langsung nyari tempat yang ada hot spot-nya, buka laptop, dan menyaksikan atraksi tangan lincahnya yang menari-nari untuk membuat karya seni. Awalnya karna masih asing gue ngerasa bedon banget. Tapi setelah gue coba mengikuti instruksi dari dia, tadaaa … gue udah mulai bisa!

Karna waktu istirahatnya Mas Unggul terbatas akhirnya dia minta izin buat masuk kantor lagi. Sebelum pergi dia nyuru gue bikin beat dulu, nanti untuk pertemuan yang selanjutnya bakal dikoreksi sama dia supaya gue bisa belajar lebih jauh lagi.

Banyak belajar, maka kita akan belajar banyak.

Selamat belajar!